KALTIM
Beranda / TOPIK / KALTIM / BPS Catat PDRB Kaltim Rp218 Triliun, Tambang Terkontraksi

BPS Catat PDRB Kaltim Rp218 Triliun, Tambang Terkontraksi

Batu bara menjadi salah satu unggulan untuk pendapatan daerah Kalimatan Timur. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Triwulan III-2025 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 218,19 triliun. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim juga mencatat PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp149,27 triliun.

“Ekonomi Kaltim Triwulan III-2025 terhadap Triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,26 persen,” ujar Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, Kamis (6/11/2025).

Pertumbuhan ekonomi tersebut berkat topangan kinerja positif sebagian besar lapangan usaha. Tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan yang tumbuh 13,96 persen, kemudian administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 12,97 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum yang meningkat 12,32 persen.

Namun, terdapat tiga sektor yang mengalami kontraksi. Lapangan usaha utama pembentuk perekonomian Kaltim, yakni pertambangan dan penggalian, terkontraksi sebesar 0,22 persen. Sektor konstruksi turun 1,40 persen, sedangkan jasa keuangan dan asuransi mengalami penurunan cukup dalam, yaitu 6,13 persen.

Jika membandingkan dengan Triwulan II-2025, perekonomian Kaltim tumbuh 0,88 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 4,90 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh paling tinggi, yakni 15,95 persen.

Kapolda dan Wakapolda Kaltim Terima Gelar Adat Kutai Barat

Secara kumulatif, perekonomian Kaltim pada Triwulan I–III 2025 ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya meningkat 4,35 persen (c-to-c).

Sedangkan pada tingkat regional, perekonomian Pulau Kalimantan juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,70 persen (y-on-y), dengan Kalimantan Timur menjadi kontributor terbesar terhadap pembentukan nilai tambah regional, yaitu 45,61 persen.

Seluruh provinsi Pulau Kalimantan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif. Provinsi dengan pertumbuhan tertinggi adalah Kalimantan Tengah sebesar 5,36 persen, diikuti Kalimantan Barat 5,31 persen, Kalimantan Selatan 5,19 persen, Kalimantan Utara 4,61 persen, dan Kalimantan Timur 4,26 persen. (bro2)