BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus menggerakkan ekonomi kota melalui aktivitas konstruksi dan capaian strategis sepanjang pelaksanaannya.
PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) sebagai pelaksana proyek menyebut kegiatan RDMP memberi peluang ekonomi besar bagi masyarakat Balikpapan.
VP Legal dan Relation PT KPB, Asep Sulaeman, mengatakan jumlah pekerja mencapai 24 ribu orang pada puncak konstruksi.
“Kehadiran ribuan pekerja ini meningkatkan perputaran ekonomi kota melalui belanja kebutuhan sehari-hari, penggunaan transportasi, layanan makan-minum, hingga akomodasi. Aktivitas logistik dan jasa pendukung proyek juga membuat pelaku usaha lokal merasakan peningkatan permintaan,” ucap Asep, Jumat (28/11/2025).
Asep menyampaikan bahwa dampak berantai RDMP terlihat nyata pada berbagai sektor usaha. Bisnis makanan, restoran, dan katering mencatat kenaikan permintaan dari pekerja proyek yang tinggal dalam kota.
Selanjutnya penginapan, hotel, kos, dan rumah sewa juga penuh terisi oleh tenaga kerja yang datang dari berbagai daerah. Demikian halnya dengan layanan laundry mengalami lonjakan permintaan, sementara usaha transportasi ikut meningkat karena kebutuhan perjalanan.
“Bahkan angkot-angkot yang sebelumnya sepi penumpang kini beralih fungsi menjadi layanan antar-jemput karyawan proyek,” tambahnya.
Asep menegaskan bahwa penggunaan TKDN sebesar 35 persen ikut memperkuat kontribusi RDMP bagi ekonomi daerah.
“Sektor konstruksi meningkat, usaha transportasi dan pergudangan semakin aktif, dan layanan perdagangan serta jasa perusahaan ikut berkembang,” jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat aktivitas RDMP mendorong rantai pasok lokal dan memperkuat struktur ekonomi kota. Bahkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Balikpapan tahun 2024 mencapai Rp214,11 juta atau naik 6,22 persen dari tahun sebelumnya.
Laporan Perekonomian Kota Balikpapan 2024 menyebut RDMP mendorong kenaikan investasi kota sepanjang 2023 hingga 2024. Sedangkan realisasi PMA dan PMDN naik sekitar 7,08 persen dan menunjukkan kuatnya aktivitas industri selama konstruksi RDMP.
BALIKPAPAN JADI KOTA YANG BERTUMBUH
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyampaikan apresiasi atas sinergi pemerintah kota dan Pertamina selama pelaksanaan proyek.
“Terima kasih kami kepada Pertamina yang telah banyak mempekerjakan tenaga kerja, baik dari pekerja lokal maupun pekerja dari berbagai daerah. Ini sangat penting untuk ketahanan energi nasional, dan Alhamdulillah itu ditempatkan di Kilang Balikpapan,” ungkapnya.
Rahmad menilai RDMP memberi dorongan besar bagi ekonomi daerah dan perkembangan kota yang terus tumbuh.
“Ini juga menambah potensi, baik potensi pendapatan kita, perekonomian kita, kemudian perkembangan kota kita menjadi wajah kota yang modern,” ucapnya.
RDMP Balikpapan juga mencatat sejumlah capaian penting sepanjang proses pengembangan fasilitas kilang. Unit pemurnian LPG telah beroperasi dengan kapasitas produksi mencapai 43 ribu ton per tahun.
Proyek kini memasuki tahap pengoperasian awal RFCC Complex sebagai milestone penting dalam proses pengembangan kilang. Capaian ini akan memberi manfaat berkelanjutan bagi ekonomi Balikpapan dan ketahanan energi nasional.
“Harapan kita bermanfaat bukan hanya untuk Kota Balikpapan dan Kalimantan Timur, tapi juga untuk bangsa Indonesia, untuk bisa menghidupi ketahanan energi nasional kita,” pungkas Rahmad. (bro2)


