Cerita Supriyono, Terombang-ambing di Laut hingga Diselamatkan

Cerita Supriyono, Terombang-ambing di Laut hingga Diselamatkan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Seorang nelayan bernama Supriyono (30) akhirnya ditemukan. Setelah sebelumnya dikabarkan hilang saat mencari ikan di laut pada Senin (8/1/2024) kemarin, sekira pukul 02.00 Wita.

Dirinya ditemukan nelayan pendogol di bagang dan diantar menuju ke manggar baru rt 32 ( dekat rusun).

Supriyono menceritakan ihwal dirinya melaut hingga dinyatakan hilang karena tak ada kabar lebih dari 24 jam.

“Saya cari ikan ke tengah laut, pas mau balik ke rumah, baling-baling kapal lepas,” katanya menceritakan, Selasa (9/1/2024).

Akibatnya, kapal yang digunakan Supriyono terombang-ambing di tengah laut. Beruntung dirinya melihat tugboat yang melintas. Sehingga ia langsung meminta pertolongan.

“Sekitar magrib (18.00 Wita), ada tugboat yang narik tongkang muatan besi. Saya gak tahu nama tugboat-nya,” ungkap Supriyono.

Awak tugboat yang bertujuan ke Surabaya itu langsung memberikan bantuan. Kapal milik Supriyono ditarik dan dibawa ke perairan Balikpapan.

“Tadi pagi saya lihat ada kapal nelayan dogol, terus saya panggil,” sambungnya menceritakan.

Akhirnya, Supriyono kembali mendapat pertolongan hingga bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.

“Alhamdulillah, selamat. Terima kasih semua yang sudah membantu saya,” pungkasnya. (bro2)

Proyek Fisik Tidak Tuntas, Budiono: APBD 2024 Harus Dimaksimalkan

Proyek Fisik Tidak Tuntas, Budiono: APBD 2024 Harus Dimaksimalkan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 telah ditetapkan sebesar Rp4,1 triliun. Dipergunakan untuk merealisasika visi misi Wali Kota Balikpapan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.

Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Budiono tidak ingin anggaran sebesar itu tak terserap maksimal seperti pada APBD 2023 lalu.

“Tahun lalu tidak maksimal, banyak proyek fisik yang tak tuntas,” kata Budiono, Selasa (9/1/2024).

Proyek yang dimaksud meliputi pembangunan Sekolah Terpadu di Perumahan Balikpapan Regency, kemudian pengerjaan drainase di Jalan Ruhui Rahayu. Termasuk proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Jalan MT Haryono.

Bahkan kontraktor dari proyek-proyek tersebut mendapat perpanjangan waktu hingga 50 hari kerja meski tidak merampungkan pekerjaan sesuai target, yakni akhir Desember 2023.

“Tentunya kami sesalkan,” ucapnya.

Budiono menilai, perencanaan dan pelaksanaan teknis jauh dari harapan masyarakat yang ingin infrastruktur lebih baik. “Hasilnya belum bisa dirasakan, masyarakat mulai terganggu,” ujarnya.

Seperti proyek pengendali banjir DAS Ampal yang senilai Rp138 miliar. Baru mencapai 80,68 persen hingga 31 Desember 2023.

Proyek yang juga dilaporkan oleh Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, kerap menjadi sorotan masyarakat pengguna jalan dan pelaku usaha.

Kedua jalur rusak parah. Berdebu ketika panas, dan becek licin saat hujan. Omzet pelaku usaha seperti rumah makan atau restoran juga terjun bebas. Bahkan beberapa pelaku usaha memilih pindah ke lokasi yang baru.

“Sebenarnya masyarakat berharap Balikpapan jadi lebih baik, tetapi kalau APBD digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang belum bisa dirasakan dengan maksimal, maka masyarakat mulai terganggu,” tutur politikus PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, Budiono mengingatkan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran lainnya, agar benar-benar memaksimalkan penyerapan APBD 2024 sesuai dengan program yang dijalankan.

“Contoh di Jalan MT Haryono (proyek DAS Ampal), masyarakat terganggu sekali. Pelayanan air bersih juga masih kesulitan,” tegasnya. (bro2)

Pj Bupati PPU Desak Kekosongan LPG 3 Kg Dituntaskan Malam Ini

Pj Bupati PPU Desak Kekosongan LPG 3 Kg Dituntaskan Malam Ini

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akhir-akhir ini dihadapkan dengan sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg. Bahkan disebut telah terjadi kelangkaan.

Pj Bupati PPU, Makmur Marbun bahkan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan untuk memastikan tidak melakukan penimbunan LPG dalam jumlah besar.

“Juga memastikan ketersediaan LPG 3 Kg di setiap agen dan pangkalan,” kata Makmur.

Dari hasil sidak yang dilakukan, Marbun mendapati beberapa agen LPG terjadi kekosongan dan kecenderungan dalam pengiriman ke pangkalan berkurang. Sehingga masyarakat menjadi sulit untuk mendapatkan LPG 3 Kg.

Untuk mengatasi permasalahan ini segera, Marbun memanggil dan mengajak rapat Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang diwakili oleh Alexander Susilo selaku Executive GM C&T Reg Kalimantan, Asisten II Nicko Herlambang, Asisten III Achmad Usman, Kabag Ekonomi, Kadis Perindakkop, Kepala Satpol PP, Kadis Perhubungan, BPBD. dan para pimpinan Agen Penyalur LPG yang berada di PPU.

“Saya ingin yang mempunyai kewenangan terutama Pertamina bisa segera mengatasi permasalahan ini. Dan saya ingin malam ini kekosongan LPG 3 Kg di PPU segera diselesaikan, kami dari pemerintah akan membantu menyiapkan personel dan kendaraan untuk membantu,” tegas Makmur.

Dirinya berharap kuota LPG 3 Kg ditambah dengan tidak hanya dilihat berdasarkan jumlah penduduk. Pasalnya, PPU saat ini sedang tumbuh dan berkembang terutama dengan adanya penambahan jumlah penduduk dari pekerja IKN.

Menurutnya, hal tersebut juga harus dipertimbangkan dan menjadi perhitungan karena ini akan berdampak dengan meningkatnya penggunaan LPG 3 Kg di PPU.

“Saya ingin dilakukan langkah-langkah strategis agar skema distribusi bisa lebih ringkas dan tepat sasaran sehingga menghindari kekosongan dalam jangka waktu lama termasuk skema distribusi dari SPBE ke agen hingga pangkalan,” ujarnya.

Selain itu, Makmur Marbun ingin pengawasan distribusi LPG 3 Kg ditingkatkan dan melakukan sosialisasi kepada para agen serta pangkalan jika terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan dalam penyaluran LPG 3 Kg.

“Jika telah dilakukan sosialisasi dan pengawasan, namun tetap membandel, kita harus beri sanksi,” tandasnya. (*/bro2)