KPU Balikpapan Rencanakan Penggabungan TPS Pilkada 2024

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan merencanakan penggabungan atau regrouping Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Regrouping tersebut untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Balikpapan pada 27 November mendatang.

Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono mengatakan, pemetaan TPS berdasarkan jumlah TPS pada Pemilu 2024 dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024.

“Nantinya akan dimaksimalkan satu TPS berisi 600 pemilih,” kata Yudho, Selasa (28/5/2024).

KPU, lanjut Yudho, dibantu oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam melakukan pemetaan TPS. Mengingat regrouping merupakan arahan dari KPU RI.

“Kami belum tahu jumlah TPS untuk Pilkada, tapi perkiraan di angka 1.100 TPS,” sebutnya.

Jumlah perkiraan tersebut berasal dari 2.047 TPS Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu. Saat itu, setiap TPS berjumlah 300 pemilih.

“Kalau misalkan digabungkan, satu TPS dimaksimalkan 600 pemilih, maka bisa kita kira-kira, meski belum pasti karena masih penggodokan dan pemrosesan, ya kurang lebih 1.100 TPS,” jelasnya.

KPU Kota Balikpapan nantinya memberikan usulan jumlah TPS ke KPU Kaltim. Nantinya usulan tersebut menjadi acuan KPU Kaltim untuk menetapkan jumlah TPS Pilkada dengan mempertimbangkan usulan dari KPU Kabupaten/Kota.

“Karena memang ada arahan dari KPU RI, kita akan maksimalkan satu TPS 600 pemilih. Basisnya dari jumlah TPS Pemilu 2024,” pungkas Yudho. (bro2)

Sah! Ini Nama 45 Caleg Terpilih DPRD Balikpapan 2024-2029

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan para calon legislatif terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan periode 2024-2029. Penetapan tersebut dilaksanakan di Hotel Novotel, Kamis (2/5/2024) malam.

Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono menjelaskan, penetapan tersebut berdasarkan surat dari KPU RI yang diterima pada 1 Mei 2024 sekira pukul 21.00 Wita.

“Oleh KPU RI, kami diminta untuk melakukan penetapan calon legislatif terpilih untuk DPR Balikpapan 2024-2029 pada 2 Mei,” kata Yudho, Jumat (3/5/2024).

Penetapan caleg terpilih dikarenakan khusus DPRD Balikpapan tidak memilliki lokus gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan penetapan tersebut juga mengacu pada surat MK kepada KPU RI tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

“Sudah klir, tidak ada lokus gugatan kecuali DPR RI,” ungkapnya.

Berikut ini nama-nama caleg terpilih untuk menduduki 45 kursi di DPRD Balikpapan periode 2024-2029:

Dapil 1 Balikpapan Kota
1. Doris Eko Rian Desyanto (Golkar)
2. Fadilah (Golkar)
3. H. Haris (PDIP)
4. Siska Anggreni (Nasdem)
5. Siswanto Budi Utomo (Gerindra)

Dapil 2 Balikpapan Tengah
1. Andi Arief Agung (Golkar)
2. Suwanto (PDIP)
3. Nelly Turuallo (Golkar)
4. H. Aminudin (Gerindra)
5. Vera Yulianti (Nasdem)
6. Iim (PKS)
7. Aguslimin (Golkar)

Dapil 3 Balikpapan Barat
1. Alwi Al Qadri (Golkar)
2. Taufik Qul Rahman (PKB)
3. Hj. Muliati (Golkar)
4. Rahmatia (Gerindra)
5. Ari Sanda (PPP)
6. H. Baharudin Dg Laila (Nasdem)

Dapil 4 Balikpapan Utara
1. Fauji Adi Firmansyah (Golkar)
2. Yusdiana (Nasdem)
3. Muhammad Najib (PDIP)
4. Halili Adi Negara (PKB)
5. H. Riyan Indra (Golkar)
6. Iwan Wahyudi (PPP)
7. Taqwa (Gerindra)
8. Hj. Kasmah (Golkar)
9. Syarifuddin Oddang (Hanura)
10. Japar Sidik (PKS)
11. Puryadi (Nasdem)

Dapil 5 Balikpapan Timur
1. Gasali (Golkar)
2. Subari (Golkar)
3. Raja (Gerindra)
4. Suriani (Golkar)
5. Sopiyan (PKB)
6. Suwardi (Nasdem)

Dapil 6 Balikpapan Selatan
1. Yusri (Golkar)
2. Yono Suherman (Nasdem)
3. Budiono (PDIP)
4. Danang Eko (Gerindra)
5. H. Suwarni (Golkar)
6. Laisa (PKS)
7. Mieke Heny (Demokrat)
8. Simon (Hanura)
9. H. Hamid (PKB)
10. Wahyullah (Golkar)

Sumber: KPU Kota Balikpapan.

Mengenal Makta, Komisioner KPU Balikpapan Ini Pernah Menjadi Kuli Bangunan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – “From Zero to Hero”, kalimat tersebut mungkin pantas disematkan pada sosok Makta, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan. Ya, Makta adalah wajah baru pada lembaga penyelenggara pemilu.

Makta, seorang pemuda asal Desa Batubanawa, Kabupaten Buton Tengah, telah menempuh perjalanan yang luar biasa dalam mencapai posisinya saat ini sebagai seorang komisioner. Lahir dan besar di lingkungan pedesaan, perjalanannya penuh dengan tantangan dan ketekunan.

Dari kebingungan setelah lulus SMA pada tahun 2012 hingga akhirnya menemukan panggilan di dunia pendidikan tinggi, Makta tidak pernah kehilangan semangat untuk terus maju.

“Saya pernah kerja sabagai kuli bangunan, pernah juga kerja di (Caribbean Island) Waterpark Balikpapan Regency,” kata Makta kepada Beranda Post, Rabu (27/3/2024).

Gaji yang diterima selama bekerja, Makta selalu menyisihkan sebagian untuk ditabung. Dirinya bersama sang istri sempat merasakan menempati hunian yang jauh dari kata sederhana. Gubuk atau bedeng dijadikannya tempat tinggal alias rumah.

“Saya kuliah, menjadi mahasiswa Uniba (Universitas Balikpapan) pada 2014,” ungkapnya.

Meskipun harus berjuang dengan keterbatasan waktu dan sumber daya, Makta turut aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa dan pecinta alam. “Saya bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),” imbuhnya.

Tidak hanya berfokus pada pendidikan, Makta juga menghadapi tantangan dalam kehidupan pribadinya. Menikah pada pertengahan tahun 2016 dan memiliki seorang anak, ia harus mengelola tanggung jawab keluarga sambil mengejar cita-citanya.

Kesempatan kerja yang ditemuinya di industri pengelasan memberikan stabilitas keuangan bagi keluarganya, tetapi panggilan untuk berkontribusi dalam organisasi membawanya pada sebuah keputusan sulit.

Meskipun harus merelakan pekerjaannya, Makta memilih untuk mengambil tanggung jawab di organisasi, menunjukkan komitmen dan integritasnya.

Baca juga: Prakoso Yudho Lelono, Alumnus Ponpes Gontor Memimpin KPU Balikpapan

“Saya percaya bahwa setiap tantangan dan keputusan sulit yang saya hadapi membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan tekun dalam mengejar impian,” ujarnya menegaskan.

Keputusannya untuk terlibat dalam proses demokrasi dengan ikut serta dalam seleksi Panwaslu dan kemudian KPU adalah bukti nyata dari dedikasinya terhadap pelayanan masyarakat sekaligus mengawal demokrasi.

“Saya percaya bahwa dengan ketekunan dan semangat, kita dapat menghadapi segala rintangan dan mencapai apa pun yang kita impikan,” ucapnya penuh keyakinan.

Melalui perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan, bahkan pernah merasakan gaji sebesar Rp900 ribu hingga Rp1 juta, Makta akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya sebagai seorang komisioner KPU Balikpapan.

“Istri saat tahu saya lolos, cukup kaget, karena sempat gak percaya,” ucapnya.

Dirinya bahkan sempat bertanya ke salah satu senior di kelompok mahasiswa pencinta alam (mapala). Saat itu, Makta hanya diminta berdoa sebanyak-banyaknya, berpasrah sepasrah-pasrahnya.

Setiap saya tanya, hanya itu pesannya sampai akhirnya keluar pengumuman,” tambahnya.

Makta memahami bahwa kesuksesan tidak hanya tentang pencapaian individu, tetapi juga tentang bagaimana memberi dampak positif bagi masyarakat di sekitar.

“Pernah ada titik-titik tertentu yang kosong saya alami, itu sebenarnya yang bikin saya termotivasi, bahwa kehilangan satu ternyata tumbuh yang lain. Kira-kira begitu,” pungkasnya. (bro2)