BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Penyelesaian proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal terus dikebut. Pasalnya, kontraktor hanya diberi kesempatan hingga 50 hari kalender yang berakhir pada 19 Februari 2024 mendatang.
Direktur Utama PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi optimistis mampu menyelesaikan proyek dengan tenggat waktu yang tersisa.
“Progresnya sudah mencapai 90 persen. Tim PU dan konsultan juga mendukung kami dalam pengawasan,” kata Cahyadi, Kamis (18/1/2024).
Dirinya memaparkan, untuk pembuatan saluran air menyisakan kurang dari 20 meter untuk pemasangan freecast. Kontraktor juga memaksimalkan penyelesaian rigid beton jalan.
“Mudah-mudahan (rampung) kalau tidak ada kendala cuaca. Karena kalau dipaksakan, kualitas juga jadi jelek. Jadi harus menunggu cuaca cerah,” ujarnya.
Selain cuaca, utilitas seperti tiang dan kabel milik PLN serta Telkom turut menjadi hal yang paling krusial. Pihaknya harus berkoordinasi dan menunggu utilitas tersebut dipindahkan.
“Alhamdulillah, dengan posisi sekarang, kita tetap jalin kerja sama dengan PLN, Telkom dan utilitas-utilitas lain supaya bisa bersinergi. Mungkin mereka juga memahami,” ungkapnya.
Dirinya memahami apabila banyak masyarakat pengguna jalan dan pelaku usaha yang mengeluh karena terdampak proyek. Tetapi dia meyakinkan bahwasanya proyek yang dilaksanakan adalah untuk kepentingan umum.
“Ini adalah program pengendalian banjir yang diprioritaskan Bapak Wali Kota, terutama di seputaran Jalan MT Haryono,” jelasnya.
Jalan MT Haryono memang kerap menjadi langganan banjir karena meluapnya aliran DAS Ampal. Proyek yang digarap kontraktor dengan nilai anggaran Rp138 miliar dari APBD 2023, adalah untuk mengendalikan.
“Alhamdulillah, sekarang yang saya lihat, banjir yang katanya sampai selutut itu sudah tidak ada. Kalau proyek ini selesai, masyarakat yang usahanya terdampak, otomatis akan lebih menggeliat lagi,” tutur Cahyadi.
Kontraktor kembali meyakini mampu untuk memaksimalkan tambahan 50 hari yang diberikan Pemkot Balikpapan. Di lapangan memang terlihat adanya pengecoran badan jalan yang rusak akibat proyek itu.
“Mohon maaf kepada masyarakat terdampak karena mungkin aktivitasnya terganggu, usahanya tidak bisa berjalan dengan normal. Tapi saya yakin, kedepannya geliat ekonomi bisa kembali meningkat. Mohon kerelaan untuk bersabar,” tandasnya. (bro2)