BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mengambil langkah nyata dalam mendukung program pemerintah terkait penggunaan energi hijau dengan mengadakan kegiatan pelatihan konversi kendaraan bensin atau berbahan bakar BBM ke kendaraan listrik. Kegiatan ini ditujukan kepada para montir andal di Balikpapan.
Dalam rangka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pelatihan tersebut dilaksanakan selama empat hari dengan kerja sama Ikatan Motor Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (IMI Kaltim), Braja Elektrik Motor, dan SMKN 6 Balikpapan.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP KLT, Ferdyan Hijrah Kusuma pada pembukaan acara menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mencapai beberapa tujuan, salah satunya adalah mengurangi polusi udara dengan kendaraan listrik yang tidak menghasilkan emisi gas buang.
“Pemerintah tengah gencar mencanangkan program penggunaan energi hijau, terlebih dengan isu bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menggunakan energi hijau, termasuk kendaraan listrik. Oleh karena itu, kita harus bersiap untuk kondisi tersebut,” ujarnya.
Sebelum pelaksanaan program TJSL, SMKN 6 Balikpapan dan Braja Elektrik sudah melakukan konversi kendaraan listrik untuk kebutuhan edukasi. Pelatihan ini ditujukan untuk para montir andal di Balikpapan, yang diharapkan dapat mendukung transisi energi dengan pengawasan dari IMI Kaltim.
Kepala Bidang Wisata IMI Kaltim, Sri Tristanto Hendrawan menyambut baik langkah PLN dalam meningkatkan kompetensi para montir di Balikpapan dalam menangani kendaraan listrik.
“Kami berterima kasih atas upaya ini, karena dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik,” ujarnya.
General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menyampaikan komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.
“Melalui program TJSL, PLN mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan memberikan dampak nyata pada perekonomian dan lingkungan sosial masyarakat. Sinergi kegiatan ini merupakan wujud semua pihak dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi,” ungkap Raja. (*/bro2)