PTMB Bertemu OIKN Bahas Pemanfaatan Bendungan Sepaku Semoi
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin menjelaskan program untuk pemenuhan air baku. (Istimewa)

PTMB Bertemu OIKN Bahas Pemanfaatan Bendungan Sepaku Semoi

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kebutuhan dasar air bersih bagi seluruh pelanggan diperkirakan mencapai 119.578 meter kubik per hari. Namun, kapasitas produksi hanya sebesar 91.853 meter kubik per hari. Sehingga menciptakan defisit distribusi sebesar 8.148 meter kubik per hari.

Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Yudhi Saharuddin menyampaikan bahwa pihaknya terus mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan sumber air baku. Mulai dari rencana pemanfaatan Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Intake Sungai Mahakam, hingga desalinasi air laut dan payau.

Yudhi menyebut pihaknya bersama Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Otorita IKN menggelar pertemuan pada Kamis (1/8/2024) besok. Pertemuan tersebut membahas pemanfaatan sumber air dari Bendungan Sepaku Semoi sebanyak 500 liter per detik sebagai tambahan layanan di Balikpapan.

“Kami sangat optimistis bahwa tambahan ini akan membantu mengatasi defisit air,” kata Yudhi, Rabu (31/7/2024).

INTAKE SUNGAI MAHAKAM DAN DESALINASI

Sedangkan mengenai Rencana intake Mahakam sudah dalam tahap studi kelayakan (FS). PTMB telah menyampaikan kepada Bappenas agar intake Mahakam dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) supaya proyek ini bisa berjalan lebih cepat.

“Kami mengharapkan upaya ini memberikan solusi jangka panjang bagi kebutuhan air bersih di Balikpapan,” imbuhnya.

Selanjutnya terkait rencana desalinasi air payau di Sungai Somber dan air laut di Kampung Baru, sudah masuk tahap analisis keuangan. PTMB harus benar-benar meghitung biaya operasional agar air bersih yang dihasilkan tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Insyaallah, proyek ini akan berjalan pada tahun 2025,” ucapnya.

PTMB menerima lebih dari delapan proposal dan telah dalam tahap kajian internal. Ada dua opsi pembiayaan, yaitu Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau investasi dari PTMB.

“Keputusan ini akan diambil setelah analisis keuangan selesai,” jelasnya.

Selain itu, PTMB terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Balikpapan agar segera mendapatkan solusi terkait permasalahan layanan cakupan air. Beberapa alternatif yang bisa dilaksanakan termasuk menjalankan Perwali PAH Nomor 23 tahun 2023 mengenai Program Tangkap Air Hujan dan berkolaborasi bersama.

“Kami yakin dengan berbagai upaya dan kerja sama ini, kualitas dan ketersediaan air bersih akan semakin baik,” ucapnya optimistis.

DISTRIBUSI AIR MASIH DIGILIR

Meskipun saat ini defisit menjadi tantangan besar. Pasalnya, kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota.

“Penggiliran masih terjadi karena beban Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Damai yang cukup besar,” ungkap Yudhi.

Selain itu, ada penurunan kapasitas produksi akibat kebocoran pipa yang menyebabkan PTMB tidak bisa beroperasi secara optimal. Ditambah lagi, beban yang melebihi kapasitas turut menjadi faktor penghambat.

“Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dan peremajaan pipa untuk mengatasi masalah ini, namun upaya ini membutuhkan waktu,” ujarnya.

Untuk itu, PTMB berupaya menambah produksi air bersih untuk meningkatkan cakupan layanan. Termasuk berkoordinasi dengan kabupaten sekitar Balikpapan, Balai Wilayah Sungai (BWS), Otorita IKN, serta Kementerian Dalam Negeri.

“Semua ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan air bersih dapat dinikmati oleh seluruh warga,” tambahnya. (*/bro2)