BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Fakta anyar terungkap menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). Terutama dari sisi potensi okupansi atau tingkat hunian hotel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan, Sugiyanto menyebut telah terjadi penurunan sebesar 20 persen dari tingkat pemesanan atau booking kamar hotel.
“Khususnya 15, 16, 17, dan 18 Agustus sudah mencapai 80 persen,” kata Sugiyanto, Sabtu (10/8/2024).
Padahal pada awal diumumkan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI dilaksanakan di IKN, pemesanan kamar hotel di Balipapan hampir penuh 100 persen. Penurunan terjadi ketika pemerintah mengumumkan bahwa upacara dilaksanakan di dua lokasi yakni IKN dan di Istana Merdeka Jakarta.
“Informasi dari teman (perhotelan), ada pembatalan dari beberapa instansi,” ungkapnya.
Dirinya menyebut untuk 80 persen hotel yang sudah dipesan adalah berbintang 3, 4, dan 5. Sementara mengenai tarif, dia mengklaim tidak ada kenaikan yang signifikan dengan jumlah sekira 4 ribu kamar.
“Hanya menyesuaikan dari 10 hingga 15 persen harga awal,” jelasnya.
Secara terpisah, General Manager Grand Jatra Hotel and Resort, Eko Purwanto membenarkan kondisi tersebut.
“Sejumlah tamu mendadak membatalkan pesanan,” kata Eko.
REGULASI GARANSI PEMBATALAN
Dia menduga pembatalan pesanan juga disebabkan kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan para tamu untuk menempati setiap bangunan di IKN. “Mereka sudah harus menempati rumah dinas di sana,” imbuhnya.
Alhasil pembatalan pemesanan membuat okupansi menurun kendati tidak signifikan. Meski cukup merugikan bagi usaha perhotelan.
“Kami sudah terlanjur menyampaikan ke tamu lainnya bahwa telah full booking untuk kamar di luar dari peringatan Hari Kemerdekaan (17 Agustus),” tambahnya.
Meski terjadi penurunan, Eko mendukung agenda pemerintah pusat, khususnya sejak ada pembangunan IKN. Pasalnya, membuat jumlah kunjungan dan tingkat hunian kamar hotel menjadi tinggi.
Kendati ia juga mengusulkan agar ada regulasi pemesanan dan pembatalan kamar maupun fasilitas hotel lainnya. Tentu agar usaha perhotelan tidak mengalami kerugian.
“Ya semacam garansi bahwa booking-an kamar tidak akan dibatalkan,” pungkasnya. (bro2)