Ada Sesar Purba, Kalimantan Tidak Bebas Gempa
BMKG, GempaKalimantan, AktivitasGempa, Geofisika, Balikpapan. (Ilustrasi)

Ada Sesar Purba, Kalimantan Tidak Bebas Gempa

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mencatat peningkatan aktivitas kegempaan di Kalimantan sepanjang tahun ini. BMKG Balikpapan mencakup wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.

“Untuk tahun ini, hingga hari ini tercatat ada 153 gempa terjadi di wilayah tersebut,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, dilansir dari Antara, Senin (9/9/2024).

Rasmid menyampaikan bahwa 153 gempa tersebut berbanding 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun tidak disebutkan secara rinci aktivitas kegempaan pada periode tersebut.

“Dari 153 gempa itu, puluhan di antaranya dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Rasmid memberikan contoh seperti yang terjadi di Mahakam Ulu, di mana getarannya memiliki skala kecil namun bisa dirasakan oleh masyarakat. “Di Mahakam Ulu, dalam satu bulan bahkan bisa terjadi tiga kali gempa, begitu pula di Berau,” katanya.

Di Tarakan, Kalimantan Utara, gempa terjadi hingga empat kali dalam satu bulan, menurut Rasmid.

Gempa yang cukup kuat terjadi di Kalimantan Selatan, dan merupakan dampak dari gempa Kepulauan Bawean. “Ini cukup jauh, tapi karena struktur bebatuan, gempa tersebut bisa dirasakan di Kalimantan Selatan,” jelasnya.

Gempa tersebut bahkan dirasakan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, sehingga mereka mengirimkan perwakilan ke Balikpapan untuk memperdalam mitigasi.

PERIODE MELEPAS ENERGI

Peningkatan aktivitas kegempaan ini, menurut Rasmid, kemungkinan merupakan siklus 10 tahunan di mana saat ini merupakan periode untuk melepaskan energi. “Gempa bumi berulang ketika sesar bergerak memberikan tekanan pada batuan yang memiliki elastisitas berbeda,” terangnya.

Setelah energi dari gesekan terkumpul, batuan akan melepaskan energi tersebut dalam bentuk gempa bumi. “Inilah periode mereka melepaskan energi tersebut,” tegas Rasmid.

Baca juga: BMKG: Waspadai Dampak Megathrust Utara Sulawesi di Kaltim

Rasmid mengemukakan bahwa Kalimantan memiliki sejumlah sesar, seperti Sesar Meratus yang memiliki panjang 100-110 kilometer, terbentang dari Utara hingga Selatan di ujung Kabupaten Paser. “Ada juga Sesar Sangkulirang, lanjutan dari Sesar Palukoro, yang memiliki sejarah gempa besar dan tsunami kecil pada 14 Mei 1921,” ungkapnya.

Selain itu, ada Sesar Mangkalihat sepanjang 100 kilometer dan Sesar Tarakan sepanjang 100 kilometer. Tidak kalah penting adalah Sesar Purba, yang hampir membelah Pulau Kalimantan dari Kalimantan Barat hingga Kabupaten Paser Bagian Utara tepatnya di Teluk Adang. “Sesar Purba ini tidak memiliki aktivitas yang cukup kuat, namun kerap terjadi gempa-gempa kecil di kawasan tersebut,” tambah Rasmid. (*/bro2)