BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, mengingatkan masyarakat Kalimantan Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena Megathrust Utara Sulawesi. Peringatan ini penting karena potensi dampaknya yang signifikan bagi wilayah tersebut.
Rasmid menjelaskan bahwa Megathrust Utara Sulawesi berpotensi berdampak pada Kalimantan Timur akibat pertemuan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina.
Pertemuan kedua lempeng ini bisa menyebabkan tekanan yang sangat besar, memicu aktivitas seismik yang berpotensi menghasilkan gempa bumi besar dan tsunami.
“Dampak Megathrust Utara Sulawesi bakal dirasakan wilayah pesisir Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, seperti Bontang, Berau, dan Tarakan,” ungkap Rasmid.
Kondisi tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara pada penguatan mitigasi menghadapi potensi Megathrust di Kaltim, Rabu (4/9/2024).
Megathrust adalah zona subduksi, tempat di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menekan ke bawah lempeng lainnya. Fenomena ini sering kali menyebabkan gempa bumi berkekuatan besar, terutama jika terjadi pergeseran besar yang mendalam.
Selain itu, pergeseran pada zona subduksi berpotensi menimbulkan tsunami besar jika dampaknya mencapai laut, mengakibatkan gelombang besar yang dapat menghancurkan kawasan pesisir.
CINCIN API PASIFIK
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, berada di atas beberapa lempeng tektonik utama. Wilayah ini membentang dari bagian barat Sumatra, Selat Sunda, hingga selatan Jawa, serta mencakup bagian utara Sulawesi, Maluku, dan utara Papua. Ketegangan tektonik yang tinggi di kawasan ini menjadikannya rawan terhadap berbagai bencana geologis.
Meskipun Megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tidak berdampak pada Kalimantan Timur karena jaraknya yang jauh, wilayah lain seperti Utara Sulawesi dapat mempengaruhi Kaltim secara signifikan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau dan mempersiapkan mitigasi bencana dengan serius.
Sejumlah upaya mitigasi telah dilakukan untuk mengurangi risiko. Pemasangan 25 seismograf di seluruh Kalimantan memungkinkan pemantauan pergerakan tanah dengan lebih akurat.
Sistem peringatan dini telah dipasang di titik-titik rawan, serta informasi gempa disebarkan kepada masyarakat setiap 3 menit sekali untuk memastikan kesiapsiagaan. Masyarakat juga dianjurkan untuk memperkuat pondasi rumah agar lebih tahan terhadap gempa dan tsunami.
“Masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang menyesatkan. Tetap tenang dan jangan panik,” kata Rasmid.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum dan sesudah gempa bumi terjadi. Kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang prosedur darurat dapat membantu mengurangi dampak bencana dan melindungi keselamatan masyarakat. (*/bro2)