Disdikpora PPU Rencanakan Penambahan SLP Tahun Depan
Kepala Disdikpora PPU Andi Singkerru (dua kanan) bersama Sekda Tohar dan anak didik SLP. (Istimewa)

Disdikpora PPU Rencanakan Penambahan SLP Tahun Depan

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berencana untuk meningkatkan jumlah Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) pada tahun 2025 mendatang.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU untuk merawat capaian program pengembangan karakter generasi muda Benuo Taka dengan nilai-nilai Pancasila.

“Kita sudah melaksanakan program SLP sampai pada launching hari ini, dan kita akan upayakan agar berkelanjutan,” ujar Andi Singkerru saat ditemui di sela-sela kegiatan Grand Launching SLP di SD 013, Giri Mukti, Penajam, PPU, Jumat (13/9/2024).

Grand Launching SLP di PPU diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy.

Menurut Andi Singkerru, keberlanjutan SLP ditunjang oleh upaya koordinasi berbagai pihak bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU. Disdikpora PPU juga berencana menganggarkan sejumlah alokasi APBD untuk mendukung kelangsungan SLP di PPU.

Ia menjelaskan bahwa upaya tersebut disertai dengan peningkatan kompetensi para guru melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Dengan demikian, proses transfer ilmu dari guru kepada anak didik dapat berjalan dengan baik.

“Apa yang diharapkan adalah penguatan para guru. Kami juga akan memastikan penambahan jumlah sekolah yang bisa dijadikan SLP,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Andi Singkerru menyampaikan bahwa sekolah-sekolah dengan status SLP saling berhubungan dan berkoordinasi tentang berbagai hal. Ia mencontohkan, terkait dengan deklarasi SLP, pembangunan sarana dan prasarana Galeri Pancasila, serta memfasilitasi para guru dan anak untuk menciptakan berbagai karya positif DLP.

LATIH JIWA SOSIAL ANAK DIDIK SLP

Andi Singkerru juga menyampaikan bahwa anak didik mendapatkan pemahaman nilai-nilai Pancasila, khususnya mengenai kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat. Ini dilakukan melalui berbagai kegiatan bakti sosial (Baksos) kepada masyarakat yang tinggal di dekat sekolah mereka.

“Mereka juga selalu melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) di setiap sekolah,” ucapnya.

Hal tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) PPU, untuk melaksanakan intervensi stunting dengan menjalankan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Kita upayakan ada penambahan SLP. Namun memang jumlah SMP kita hanya 27,” terangnya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan menyempurnakan SLP pada sekolah-sekolah yang telah menerapkan program tersebut, termasuk jenjang Sekolah Dasar (SD) yang juga telah menerapkan SLP dengan baik di sekolahnya masing-masing. (adv/bro3)