BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, bakal membahas potensi ketahanan air di PPU dalam diskusi di level UNESCO.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menjadi wadah yang tepat untuk membahas potensi ketahanan air di daerah.
“Memang arahan Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menekankan pentingnya manajemen ketahanan air,” ujar Zainal Arifin saat ditemui di sela-sela Acara Pisah Sambut Pj Bupati PPU, di Dome Anden Oko PPU, Jumat (20/9/2024).
Ia menerangkan bahwa banyak potensi baru yang dapat digali di Kabupaten PPU, namun ia menilai masa kepemimpinannya terbatas oleh waktu.
Sehingga, keberadaannya di PPU akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulai berbagai kajian yang dijadikan master plan, master program, dan lain sebagainya.
“Jadi kayak buka pintu saja dulu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa potensi yang bisa dikembangkan di PPU mencakup berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga sumber daya alam.
Ia mendorong adanya kolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dalam diskusi di level yang lebih tinggi.
“Kita harus coba untuk mengembangkannya dengan diskusi di high level meeting, jangan hanya diskusi internal saja,” tegasnya.
KETAHANAN AIR DUKUNG IKN
Ia mencontohkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam menemukan solusi ketahanan air sebagai sumber kehidupan di Kabupaten PPU.
Ia berharap dapat segera membahas ketahanan air pada pertemuan dengan UNESCO dalam waktu dekat.
“Paling tidak untuk membangun neraca hidrologis baik untuk di PPU dan mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN),” ucapnya.
Melalui upaya tersebut, ia optimistis dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten PPU, khususnya sebagai etalase IKN.
“Kita sudah sampaikan ini ke UNESCO melalui program smart water city. Mudah-mudahan nanti bisa kita teruskan,” imbuhnya. (adv/bro3)