Dinas Perikanan PPU Bekali Nelayan Ilmu Budidaya Nila Salin
Varietas nila salin yang sangat berpotensi dikembangkan Pokdakan di Kecamatan Sepaku. (Istimewa)

Dinas Perikanan PPU Bekali Nelayan Ilmu Budidaya Nila Salin

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) terkait budi daya nila salin dalam waktu dekat.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar, menyatakan bahwa minat budi daya nila salin cukup besar di PPU, khususnya bagi kelompok nelayan tambak di kawasan Maridan, Kecamatan Sepaku.

“Mereka berminat untuk mengembangkan nila salin atau ikan nila yang hidup di air payau,” ujar Musakkar saat ditemui di Kantor Diskan PPU, Kamis (26/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar wilayah Kecamatan Sepaku telah resmi masuk dalam delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN), secara administrasi, warganya, terutama para pembudi daya ikan, masih bagian dari Kabupaten PPU.

“Ini adalah usulan dari kelompok budi daya ikan di sana. Jadi kami mencarikan tempat yang tepat,” ucapnya.

Diterangkan bahwa sekitar 28 orang dari Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) akan difasilitasi untuk mengikuti Bimtek di Yogyakarta pada awal Oktober 2024.

“Perjalanannya selama empat hari, namun efektif Bimtek dua hari,” ulasnya.

Lebih jauh, Musakkar menerangkan bahwa ikan nila salin merupakan varietas ikan nila yang dikembangkan dari spesies nila air tawar.

Varietas ini dapat menoleransi kadar salinitas air yang lebih tinggi, sehingga dapat beradaptasi di air payau yang banyak ditemukan di kawasan Maridan.

“Kebetulan pertumbuhannya cepat kalau dibudidayakan di air payau,” ungkapnya.

Menurutnya, nila salin sudah lama dikembangkan di daerah Pulau Jawa yang mempunyai kesamaan karakteristik tambak di Maridan.

Ia menyebutkan bahwa budi daya ikan nila salin menawarkan beberapa pengurangan dampak terhadap lingkungan dengan memanfaatkan daerah berair payau. Hal ini berpengaruh pada pengurangan beban ekosistem lokal dan dampak dari budi daya ikan air tawar di sekitarnya.

Selain itu, nila salin memiliki nilai Feed Conversion Ratio (FCR) yang lebih rendah, sehingga mampu mengurangi penggunaan pakan dan mengurangi dampak lingkungan dari jejak karbon proses produksi pakan ikan.

SUDAH UJI COBA NILA SALIN

Musakkar
Kabid Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar. (BerandaPost.com)

Ia menyebutkan bahwa Diskan PPU telah melakukan uji coba pengembangan ikan nila salin, dan terbukti mampu berkembang dengan baik di kawasan PPU.

“Saya sudah coba menyebar bibit nila salin, Alhamdulillah varietas ini bisa berkembang,” urainya.

Nila salin mampu menoleransi kadar salinitas air hingga lebih dari 20 persen dengan memanfaatkan karakter euryhaline yang dimiliki ikan nila.

Euryhaline merupakan organisme yang dapat beradaptasi pada salinitas yang luas.

Ikan yang memiliki karakter ini mampu hidup di air laut, air payau, dan air tawar. “Ikan ini cepat besar,” ucapnya.

Dengan demikian, ikan nila salin akan memberikan dampak ekonomis yang lebih besar bagi Pokdakan yang mengembangkan varietas ini. (adv/bro3)