BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (11/3/2025) siang. Kali ini api menghanguskan rumah kawasan RT 03 Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Api yang berkobar sekira pukul 12.15 Wita tersebut, juga merambat ke toko yang menjual spare part atau onderdil mobil khusus pabrikan Mitsubishi. Asap hitam membumbung tinggi ke angkasa.
Salah seorang warga, Mino menyebut api bermula dari rumah Yayuk dan kemudian membesar hingga mengenai bangunan lainnya.
“Yayuk itu bulekku,” kata Mino.
Mino mengatakan bahwa kerabatnya itu hanya tinggal berdua dengan seorang anak. “Sudah lama bulekku itu tinggali rumah itu,” ungkapnya.
Saksi mata lainnya, Ahmad Ghozali mengaku pertama kali melihat asap tebal. Kemudian ia mendengar suara warga yang lantang meneriakkan bahwa telah terjadi kebakaran.
“Saya tadi ada dalam rumah. Pas keluar, saya lihat dari teras, api sudah besar,” kata Ahmad Ghozali.
Kobaran api yang membesar membuat toko bernama Ramayadi ikut terbakar. Toko tersebut yang menjual spare part atau onderdil khusus kendaraan pabrikan Mitsubsihi.
“Jual onderdil mobil,” sebutnya.
RUMAH PENJUAL NASI KUNING
Sedangkan Yayuk, kata Ahmad Ghozali, kesehariannya berjualan nasi kuning. Hanya saja ia tidak mengetahui aktivitas dalam rumah yang pertama kali terbakar.
“Asal api ya dari rumah Yayuk itu. Tapi saya lihat, si Yayuk nggak berjualan sejak awal puasa. Yayuknya sih ada aja,” ujarnya.
Hingga berita ini terbit, petugas masih berupaya melakukan pendinginan terhadap rumah yang terbakar. Termasuk bagian dalam ruko Ramayadi.
Pantauan awak Beranda Post, terlihat belasan unit mobil pemadam milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memenuhi Jalan Jenderal Ahmad Yani. Bahkan tampak unit dan personel milik Fire Fighter Pertamina ikut membantu memadamkan api.
Pihak kepolisian masih menyelidiki asal api penyebab kebakaran pada bulan Ramadan. Petugas juga meminta keterangan dari beberapa saksi mata.
Sedangkan untuk jumlah kepala keluarga dan jiwa yang menjadi korban kebekaran masih dalam pendataan. Begitu juga dengan nilai kerugian, perkiraanya mencapai ratusan juta rupiah. (bro2)