BERANDAPOST.COM, AMBON – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, umumkan rencana pembangunan enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) tambahan. Langkah ini merupakan respons terhadap permintaan nelayan melalui Pemprov Maluku.
Bahlil Lahadalia menjelaskan tujuan pembangunan SPBUN untuk memastikan kelancaran ketersediaan bahan bakar bagi kapal-kapal nelayan.
“Ada permohonan untuk penambahan SPBU untuk nelayan. Jadi enam yang akan kita bangun lagi untuk SPBU untuk nelayan. Supaya nelayan bisa mendapatkan minyak dengan gampang,” ungkap Bahlil saat meninjau fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina (Persero) di Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025) kemarin.
Baca juga: Gubernur Kaltim Cek Kualitas BBM, Tidak Ada Kontaminasi
Pembangunan enam SPBUN baru tersebut untuk beberapa lokasi strategis. Mulai dari dua titik pada Kabupaten Maluku Tengah, dua titik pada Sumba Barat Daya, dan dua titik untuk Kota Ambon. Semua lokasi tersebut telah mendapat persetujuan dari pihak Pertamina.
“Tadi Pak Bupati Maluku Tengah minta tambahan SPBU Nelayan. Kita juga sudah sepakati untuk menambah beberapa pompa bensin untuk nelayan. Dan dari Pertamina Patraniaga sudah oke ini semua. Itu janji saya lagi. Tapi tagihnya nanti tunggu beberapa bulan ya,” jelas Bahlil.
GEOGRAFIS MALUKU
Provinsi Maluku memiliki geografis yang luasnya mencapai 712.479 km², sebagian besar terdiri dari lautan. Sebanyak 92,4 persen wilayahnya merupakan perairan laut, sementara daratan hanya mencakup 7,6 persen.
Maluku juga merupakan penghasil ikan laut terbesar kedua dengan produksi perikanan tangkap laut mencapai 513.048 ton pada 2023, menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Saat ini, sudah ada lima SPBUN yang tersebar pada berbagai daerah, seperti Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Kepulauan Aru. Salah satu yang sudah beroperasi adalah SPBUN 88.97501 yang berlokasi pada Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, yang melayani berbagai jenis bahan bakar seperti Biosolar, Dexlite, Pertalite, dan Pertamax.
Baca juga: Kementerian ESDM Dorong Interkoneksi Listrik Kalimantan
Keberadaan SPBUN ini telah mempermudah nelayan dalam mendapatkan bahan bakar dengan lebih efisien, terutama bagi nelayan yang menggunakan kapal ketinting kecil atau longboat yang mengandalkan Pertalite, serta kapal cumi dan tuna yang menggunakan Biosolar.
Dengan penambahan enam SPBUN baru, total jumlah SPBUN untuk Provinsi Maluku akan mencapai sebelas unit. Penambahan SPBUN dapat memperkuat ketahanan energi lokal dan mendukung sektor kelautan serta perikanan yang menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat pesisir. (*/bro2)