Kolaborasi Surveilans, Cegah KLB DBD di PPU
Kepala BPBD PPU, Budi Santoso. (Istimewa)

Kolaborasi Surveilans, Cegah KLB DBD di PPU

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada awal tahun ini. Dibutuhkan upaya pencegahan agar tidak berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Budi Santoso mendapatkan informasi dari beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terkait lonjakan kasus karena gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

“Sudah mengalami lonjakan tinggi, 50 kasus,” kata Budi Santoso, Kamis (8/2/2024).

Puskesmas Babulu mencatatkan kasus DBD paling tinggi termasuk Waru dan Petung. “Dari sebelas puskesmas yang ada,” sebutnya.

Menurutnya, BPBD memiliki peranan dalam mengantisipasi lonjakan kasus agar tidak menjadi KLB. Bahkan telah dilaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas se-PPU.

“Kami akan berkolaborasi untuk melakukan surveilans di setiap wilayah, karena yang diantisipasi itu di pembiakan, bukan nyamuk dewasa,” ujarnya.

Genangan air yang bersih dan kurang mendapat sinar matahari menjadi lokasi nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk demam berdarah tidak mau menetaskan telurnya di air yang kotor.

“Tidak mau digenangan air yang kotor atau bercampur tanah,” sebutnya.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pasalnya, suatu wilayah dinyatakan aman DBD apabila satu rumah 90 persen bebas jentik.

“Masyarakat harus rajin melakukan 3M seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air serta mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi dijadikan sarang nyamuk,” jelasnya. (*/bro2)