Pelaku UMKM Bakal Diberikan Dana Kerahiman, Rahmad Mas’ud: Kami Peduli

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal telah rampung. Bahkan kendaraan sudah bisa melewati jalur yang sebelumnya sudah dilakukan pengerasan dengan memakai semen cor atau beton.

Nantinya di kedua jalur Jalan MT Haryono bakal dipercantik. Tentunya untuk menunjang estetika kota.

Tak cuma itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum melalui kelurahan dan kecamatan untuk melakukan pendataaan.

“Saya ingin mendata warga-warga atau pelaku usaha yang terkena dampak proyek,” kata Rahmad Mas’ud, Selasa (20/2/2024).

Pendataan yang turut menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kepada masyarakat terdampak.

“Kami pedulilah, minimal ada uang kerahiman, apalagi mau masuk bulan puasa. Kami tidak ingin mengorbankan masyarakat apalagi pelaku usaha,” ungkapnya.

Selain itu, Rahmad meminta perhatian dan dukungan bahwasanya program pembangunan yang dilaksanakan adalah untuk kemaslahatan bersama. Kendati setiap proyek akan menimbulkan dampak bagi masyarakat.

“Kami yakin mereka pelaku UMKM punya karyawan. Tapi ini harus kita lakukan. Kami juga yakin jualannya akan ramai karena jalan sudah bagus, lebar dan bersih,” sebutnya.

Terlebih pembenahan infrastruktur adalah untuk menunjang Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Ditambah lagi pertumbuhan penduduk terus meningkat.

“Akan datang 18 ribu pegawai kementerian, saya yakin mereka akan tinggal di Balikpapan dan kota ini jadi tambah padat, tambah macet. Maka pembenahan harus segera dilakukan sebelum itu terjadi,” pungkas Rahmad Mas’ud. (bro2)

Perpanjangan Waktu Proyek DAS Ampal Berakhir Hari Ini, Mulai Mulus!

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Perpanjangan waktu pengerjaan proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal berakhir pada hari ini, Senin (19/2/2024). Para pekerja tampak masih melakukan pengecoran badan Jalan MT Haryono.

Jalur yang mengarah dari Kelurahan Damai ke simpang Bukit Damai Sejahtera (BDS) ditutup sementara. Sedangkan jalur sebaliknya dibuat menjadi dua lajur untuk lalu lintas kendaraan.

Tampak di lokasi satu unit truk ready-mix concrete untuk beton siap pakai turut dioperasikan. Pekerja juga terlihat meratakan semen cor di badan jalan.

Pekerja dari kontraktor proyek DAS Ampal mengecor badan Jalan MT Haryono. (BerandaPost.Com)
Pekerja dari kontraktor proyek DAS Ampal mengecor badan Jalan MT Haryono. (BerandaPost.Com)

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, Rita belum membeberkan secara detail ketika dikonfirmasi awak media terkait progres pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.

“Tunggu dulu,” kata Rita saat ditemui usai coffee morning di Balai Kota Balikpapan.

Proyek DAS Ampal senilai Rp139 miliar memang telah terlihat progresnya. Kedua jalur di Jalan MT Haryono telah dikeraskan. Satu unit alat berat masih berada di tepi jalan.

“Saya akan rilis besok, beri kesempatan (kontraktor) sampai hari ini,” tuturnya.

Rita meminta masyarakat untuk bersabar. Pasalnya, kesempatan kontraktor untuk menuntaskan proyek strategis itu berakhir hingga tengah malam nanti.

Sedangkan Dinas PU akan menyampaikan rilis perkembangan proyek DAS Ampal pada Selasa (20/2/2024) besok.

“Iya,” pungkas Rita seraya bergegas pergi meninggalkan awak media.

Belum diketahui apakah proyek DAS Ampal benar-benar dinyatakan rampung atau kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa diberikan kesempatan kedua oleh Pemerintah Kota Balikpapan. (bro2)

Optimistis Rampung, Kontraktor DAS Ampal Minta Masyarakat Bersabar

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Penyelesaian proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal terus dikebut. Pasalnya, kontraktor hanya diberi kesempatan hingga 50 hari kalender yang berakhir pada 19 Februari 2024 mendatang.

Direktur Utama PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi optimistis mampu menyelesaikan proyek dengan tenggat waktu yang tersisa.

“Progresnya sudah mencapai 90 persen. Tim PU dan konsultan juga mendukung kami dalam pengawasan,” kata Cahyadi, Kamis (18/1/2024).

Dirinya memaparkan, untuk pembuatan saluran air menyisakan kurang dari 20 meter untuk pemasangan freecast. Kontraktor juga memaksimalkan penyelesaian rigid beton jalan.

“Mudah-mudahan (rampung) kalau tidak ada kendala cuaca. Karena kalau dipaksakan, kualitas juga jadi jelek. Jadi harus menunggu cuaca cerah,” ujarnya.

Selain cuaca, utilitas seperti tiang dan kabel milik PLN serta Telkom turut menjadi hal yang paling krusial. Pihaknya harus berkoordinasi dan menunggu utilitas tersebut dipindahkan.

“Alhamdulillah, dengan posisi sekarang, kita tetap jalin kerja sama dengan PLN, Telkom dan utilitas-utilitas lain supaya bisa bersinergi. Mungkin mereka juga memahami,” ungkapnya.

Dirinya memahami apabila banyak masyarakat pengguna jalan dan pelaku usaha yang mengeluh karena terdampak proyek. Tetapi dia meyakinkan bahwasanya proyek yang dilaksanakan adalah untuk kepentingan umum.

“Ini adalah program pengendalian banjir yang diprioritaskan Bapak Wali Kota, terutama di seputaran Jalan MT Haryono,” jelasnya.

Jalan MT Haryono memang kerap menjadi langganan banjir karena meluapnya aliran DAS Ampal. Proyek yang digarap kontraktor dengan nilai anggaran Rp138 miliar dari APBD 2023, adalah untuk mengendalikan.

“Alhamdulillah, sekarang yang saya lihat, banjir yang katanya sampai selutut itu sudah tidak ada. Kalau proyek ini selesai, masyarakat yang usahanya terdampak, otomatis akan lebih menggeliat lagi,” tutur Cahyadi.

Kontraktor kembali meyakini mampu untuk memaksimalkan tambahan 50 hari yang diberikan Pemkot Balikpapan. Di lapangan memang terlihat adanya pengecoran badan jalan yang rusak akibat proyek itu.

“Mohon maaf kepada masyarakat terdampak karena mungkin aktivitasnya terganggu, usahanya tidak bisa berjalan dengan normal. Tapi saya yakin, kedepannya geliat ekonomi bisa kembali meningkat. Mohon kerelaan untuk bersabar,” tandasnya. (bro2)