Anak Dibawah Umur Edarkan Narkoba di Balikpapan
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto (depan kiri) merilis pengugkapan kasus narkoba yang terjadi sejak awal Januari hingga Maret 2024. (BerandaPost.com)

Anak Dibawah Umur Edarkan Narkoba di Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Dua anak di bawah umur terpaksa menyandang status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dengan dugaan terlibat kasus narkoba. ABH tersebut diduga bukan sebagai pemakai atau pengguna narkoba.

Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto mengatakan dua ABH termasuk pengedar.

“Tentunya perlu jadi perhatian untuk masyarakat terutama para orangtua,” kata Anton saat merilis pengungkapan narkoba sepanjang Januari hingga Maret, Rabu (13/3/2024).

Satuan Reserse Narkoba, lanjut Anton, selama tiga bulan telah mengamankan 75 tersangka dan dua ABH. Bahkan dengan status pengedar.

“Informasinya sudah beraksi enam bulan,” ungkapnya.

Adapun kasus narkoba yang diungkap dalam tiga bulan terakhir sebanyak 62 kasus. Artinya, dalam satu bulan rerata 20 kasus ditangani oleh Satres Narkoba Polresta Balikpapan.

“Kemudian dari 62 kasus ini ada 75 tersangka yang diamankan yakni laki-laki 68 orang dab perempuan 7 orang. Kemudian dua ABH,” beber Anton.

Adapun barang bukti yang berhasil disita diantaranya 272,65 gram sabu dan pil koplo jenis Dobel L kemasan dalam botolan. Dijual dalam bentuk plastik dengan isi 250 butir.

“Setiap botol isinya 1.000 butir,” ucapnya dan barang bukti lainnya berupa 7 unit sepeda motor dan uang tunai Rp8 juta.

Lokasi pengungkapan terjadi di 19 kelurahan dari 34 kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Lokasinya yakni Kelurahan Baru Tengah 14 kasus, Baru Ilir 7 kasus, Baru Ulu dan Klandasan Ilir 4 kasus, Margasari 3 kasus.

“Selanjutnya adalah Margomulyo, Manggar Baru, Manggar, Sepinggan, Sepinggan Baru, Damai dan Batu Ampar masing-masing dua kasus serta enam kelurahan lainnya satu kasus,” papar Anton.

Setelah dilakukan pengungkapan dan pemetaan, lanjut Anton, peredaran narkoba ternyata dari Samarinda menuju samboja hingga akhirnya ke Balikpapan.

“Kalau kita lihat, mereka menggunakan teori balon. Ketika satu sisi ditekan, akan muncul di sisi lain,” tandasnya. (bro2)