Tim ITB Ajar Pembuatan Pupuk dan Pestisida untuk Maratua
Ibu-ibu PKK Kampung Payung-Payung belajar membuat pupuk dan pestisida. (Istimewa)

Tim ITB Ajar Pembuatan Pupuk dan Pestisida untuk Maratua

BERANDAPOST.COM, TANJUNG REDEB – Dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menggelar pelatihan intensif di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), guna mengajarkan teknik pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati. Selama sebulan penuh, mulai dari 29 Juli hingga 29 Agustus 2024, mereka bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memperkenalkan metode pertanian yang dapat mengatasi masalah kekurangan pupuk dan serangan hama pada tanaman.

Tim Dosen ITB terdiri dari Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., dan Dr.GES. Mohammad Zaini Dahlan, SP., M.Si., bersama mahasiswa ITB. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan pertanian lokal, tetapi juga untuk mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Peserta pelatihan, yang terdiri dari anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kampung Payung-Payung, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara pelatihan. Semangat mereka terlihat dari partisipasi aktif dalam setiap sesi, baik teori maupun praktik, untuk menguasai teknik pembuatan pupuk dan pestisida hayati.

Baca juga: DPRD Kaltim Pelajari Mekanisme Pembahasan APBD di Bali

Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Payung-Payung, Ilyas, mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim ITB ini sangat bermanfaat dan diharapkan menjadi solusi untuk permasalahan pertanian yang ada.

“Sebelumnya, yang kami tanami hanya singkong dan pisang, sementara sayur-sayuran tidak begitu banyak. Kami sangat berterima kasih karena ilmu dari tim ITB sangat bermanfaat. Semoga ilmu ini bisa kami kembangkan lebih lanjut di masa depan,” ujar Ilyas.

JADI INSPIRASI

Sekretaris Desa Payung-Payung, Mirna menyatakan bahwa pelatihan ini dapat memotivasi warga Maratua untuk bertani dan memenuhi gizi keluarga.

“Harapan kami, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida hayati ini, masyarakat bisa terinspirasi untuk menanam tanaman lain guna memenuhi gizi keluarga,” imbuhnya.

Baca juga: Nasib Lahan Eks Puskib, Dari Supermal Hingga Pusat UMKM

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa ITB di Maratua telah memberikan dampak positif signifikan bagi masyarakat setempat. Pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida hayati tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, tetapi juga membuka peluang untuk pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. (*/bro2)