BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) akan gencar melakukan sosialisasi dan pemeriksaan calon pengantin (catin) guna menekan angka stunting atau tengkes.
Asisten I Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Nicko Herlambang, menyatakan bahwa pencegahan tengkes dimulai sejak calon orang tua di PPU melangkah ke jenjang pernikahan.
“Upaya terpenting adalah pemeriksaan catin untuk mengatasi lahirnya bayi-bayi dengan indikasi tengkes,” ujar Nicko Herlambang pada Kamis (5/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan catin diperlukan untuk memastikan kondisi catin tidak berisiko melahirkan anak dengan tengkes.
Dengan demikian, upaya peningkatan status gizi dapat diantisipasi. Diharapkan, kedua pasangan berada dalam kondisi ideal setelah melangsungkan pernikahan.
Menurut Nicko Herlambang, pemeriksaan catin merupakan salah satu upaya pencegahan tengkes yang dilakukan Pemkab PPU atas arahan Pj Bupati Makmur Marbun.
Keberhasilan penanganan tengkes menjadi indikator kesuksesan Makmur Marbun selama memimpin PPU, yang dibuktikan dengan penghargaan Penjabat Kepala Daerah Terbaik Seluruh Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Tempo Media Group.
Nicko Herlambang mengatakan bahwa program pemeriksaan catin berjalan seiring dengan pemberian vitamin Albumin, suplemen tinggi protein, dan Pemberian Makanan Tambahan (PTM) serta bahan pangan lokal bagi bayi dan balita yang terdiagnosis gizi kurang dan gizi buruk.
Program tersebut juga ditujukan untuk keluarga miskin berisiko tengkes di area layanan 11 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas, dengan alokasi anggaran mencapai sekitar Rp1,23 miliar.
Pemkab PPU juga akan meningkatkan pengukuran bayi dan balita dengan melakukan sweeping bayi dan balita yang tidak datang ke Posyandu.
“Jadi dari pintu ke pintu, kami akan berkolaborasi dengan Babinsa, Babinkamtibmas, Kader Posyandu, Dasawisma, dan tokoh masyarakat dalam menimbang balita,” ungkapnya.
Pemberian asupan gizi untuk ibu hamil (bumil) juga penting, khususnya yang terdeteksi Kurang Energi Kronik (KEK).
Perluasan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri serta pendampingan dokter spesialis Obstetriginekologi dan spesialis anak untuk memeriksa dan mengaudit bayi balita terduga stunting di area layanan 11 Puskesmas juga menjadi upaya penting.
“Upaya lainnya adalah perluasan cakupan air minum layak,” kata Nicko.
Ia menjelaskan bahwa perluasan cakupan air minum layak dianggarkan melalui belanja modal pengadaan jaringan air minum perpipaan, dengan total alokasi anggaran sekitar Rp17,5 miliar.
“Kami juga berupaya sosialisasikan stop buang air besar sembarangan (BABS) di tingkat kelurahan dan desa,” ulasnya.
Caranya adalah dengan memberikan bantuan pembangunan jamban sehat bagi keluarga miskin, terutama yang berisiko tengkes, serta mendorong percepatan pelaksanaan program Seribu Jamban Sehat yang dibiayai APBN.
KOLABORASI KOMUNITAS
Nicko Herlambang menyebutkan bahwa penanganan tengkes di PPU berjalan berdasarkan inisiatif Pj Bupati Makmur Marbun yang aktif menggandeng dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Salah satunya adalah bersama Komunitas Isi Piringku yang diinisiasi Yayasan Nasyiatul Aisyiyah (NA) bersama Danone.
Kolaborasi ini bertujuan menurunkan tengkes khususnya di kawasan Pantai Lango.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberian makanan tambahan bergizi kepada balita dan ibu hamil, serta sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama remaja dan ibu hamil, terkait pencegahan tengkes,” pungkasnya. (adv/bro3)