BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Rumput laut menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), khususnya yang dibudidayakan oleh petani tambak di Desa Babulu Laut.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, Musakkar, menekankan perlunya upaya peningkatan produksi pasca panen rumput laut untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut.
“Produksi terbesar kita memang berasal dari Desa Babulu Laut. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Maruat di Kabupaten Paser,” ujar Musakkar saat dihubungi berandapost.com, ketika mendampingi Kepala Diskan Kabupaten PPU, Rozihan Azward, pada Jumat (11/10/2024).
Diskan PPU sedang berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari 30 petani tambak yang tergabung dalam tujuh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Nila Salin (Nilasa) yang berlangsung selama empat hari, dari 8 hingga 11 Oktober 2024, bekerja sama dengan Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Musakkar menjelaskan bahwa Desa Babulu Laut memiliki hamparan tambak budidaya rumput laut yang berbatasan dengan lahan tambak Desa Maruat, Kabupaten Paser.
“Produksi memang tersebar dari Desa Babulu Laut. Untuk memastikan kualitas yang bagus, perlu dilakukan langkah pasca panen,” ungkapnya.
MANFAATKAN ALAT YANG ADA
Musakkar menilai peningkatan kualitas produksi pasca panen rumput laut perlu dilakukan melalui teknik penjemuran yang tepat.
“Ini sudah disinggung dalam bantuan untuk metode pembesaran kepiting di tambak. Waring bisa dimanfaatkan juga untuk lantai jemur,” ucapnya.
Menurut Musakkar, penggunaan waring sebagai alas jemur rumput laut sangat efektif agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah tambak.
“Jadi, rumput laut tidak langsung dijemur di media tanah,” katanya.
Ia mengaku telah melihat video yang dibagikan oleh para pembudidaya rumput laut di Desa Babulu Laut, ketika Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, dan Pj Bupati Kabupaten PPU, Muhammad Zainal Arifin, mengunjungi lahan tambak rumput laut beberapa waktu lalu.
“Dari video tersebut, saya melihat bahwa para pembudidaya perlu alat pengering. Sebenarnya ada alternatif untuk menekan penggunaan alat yang lebih canggih, meski memerlukan biaya yang cukup besar,” ulasnya.
Ia menjelaskan bahwa petani tambak dapat memanfaatkan waring yang telah diterima saat penyerahan bantuan bagi pembudidaya kepiting di Desa Babulu Laut.
“Lantai jemur dengan waring dan diatapi plastik, sehingga walaupun hujan tetap bisa dikeringkan,” urainya.
Menurutnya, ini adalah solusi sederhana. Dengan cara ini, rumput laut tidak bersentuhan langsung dengan media tanah, sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Setelah dicuci bersih, rumput laut dijemur di atas waring. Setelah panen, tinggal digulung saja waringnya. Ini adalah cara memanfaatkan alat yang ada,” pungkasnya. (adv/bro3)