960 Kosmetik dari Malaysia Gagal Diselundupkan Lewat Nunukan
Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Bambangan memperlihatkan kosmetik ilegal yang diselundupkan ke Nunukan. (Foto: Istimewa)

960 Kosmetik dari Malaysia Gagal Diselundupkan Lewat Nunukan

BERANDAPOST.COM, NUNUKAN – Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Bambangan bersama Tim Gabungan TNI-Polri menggagalkan penyelundupan kosmetik merek Yanko di Dermaga Bambangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Petugas menemukan sebanyak 40 bungkus kosmetik dengan total 960 pcs pada lokasi tersebut. Dugaan kuat penyelundupan ratusan kosmetik ini dari Malaysia tanpa izin resmi.

Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menjelaskan bahwa penggagalan ini terjadi saat tim gabungan melaksanakan patroli pengecekan rutin. Pada saat itu, tim menyisir area tepi dermaga yang rawan untuk kegiatan ilegal. Empat personel Pos Bambangan yang dipimpin oleh Serma Juri, bersama Tim Gabungan, menemukan dua kantong plastik besar berwarna hitam pada area tersebut.

“Setelah kami periksa lebih lanjut, kami menemukan 40 bungkus kosmetik merek Yanko dalam dua kantong plastik tersebut. Jumlah kosmetik mencapai 960 pcs. Kami menduga barang-barang ini dari Malaysia tanpa melalui prosedur resmi,” ujar Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra. Penemuan ini menjadi bukti adanya aktivitas penyelundupan barang ilegal yang melibatkan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Selanjutnya, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Satgasmar Pam Ambalat XXX Bambangan langsung mengamankan barang bukti. Mereka akan menyerahkan barang bukti kepada pihak Bea Cukai Kabupaten Nunukan untuk proses lebih lanjut. Proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penyelundupan barang ilegal seperti ini dapat merugikan negara dan masyarakat secara luas.

MENJAGA KEAMANAN PERBATASAN

Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra menyatakan bahwa penemuan ini adalah hasil kerja keras tim gabungan yang selalu berupaya menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Malaysia. Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad bersama aparat gabungan lainnya terus berkomitmen untuk memberantas kegiatan ilegal yang melibatkan perbatasan. Mereka juga berusaha untuk mencegah peredaran barang ilegal yang dapat merugikan perekonomian dan kesehatan masyarakat.

“Kami akan terus meningkatkan pengawasan wilayah perbatasan, khususnya pada titik-titik rawan seperti dermaga dan jalur-jalur tikus. Hal ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya penyelundupan barang ilegal, yang bisa merugikan negara dan masyarakat. Keamanan perbatasan menjadi prioritas utama kami,” pungkas Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra. (*/bro2)