BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan telah menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja untuk tahun 2025. KPI juga telah menyerap aspirasi untuk program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang akan perusaahaan terapkan pada tahun mendatang. Penyerapan aspirasi ini melalui metode Focus Group Discussion (FGD) di Banua Patra.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang, menekankan bahwa kolaborasi dalam program pemberdayaan masyarakat sangat penting.
“Untuk mencapai visi dan misi jangka panjang yang berkelanjutan,” kata Dodi dalam rilisnya, Selasa (18/2/2025).
Dodi menyebutkan bahwa KPI sangat mengharapkan kontribusi dari setiap pihak dalam mewujudkan program tersebut. Terutama dalam pengembangan program TJSL, sehingga perusagaan bersinergi dengan berbagai pihak untuk merancang program pemberdayaan masyarakat.
“Kami juga mengajak berkolaborasi dan bersinergi untuk menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dodi.
Pada FGD ini, beberapa narasumber turut hadir, antara lain Kepala Bappedalitbang Kota Balikpapan, Local Hero, dan Ketua Pengurus Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM). Hadir juga mitra binaan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasional Bagian Selatan.
BAPPEDALITBANG BERIKAN DUKUNGAN
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Balikpapan, Murni, menjelaskan pentingnya membangun kolaborasi untuk mendorong inisiatif sosial yang berkelanjutan. Ia menambahkan bahwa kegiatan FGD ini sangat penting sebagai wadah berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah strategis.
“Harapan kami, dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan memberikan apresiasi yang mampu menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam berinovasi dan berkontribusi,” tutur Murni.
PT KPI Unit Balikpapan melibatkan 48 stakeholder yang berasal dari Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Stakeholder ini terdiri dari pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kelompok Masyarakat, Mitra Binaan, dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
LOCAL HERO JADI NARASUMBER
Selanjutnya, Local Hero Ketua Pengurus Koperasi KIM yang juga menjadi narasumber dalam FGD, Rusni Febriyanti menyampaikan bahwa FGD ini menjadi wadah bagi kelompok masyarakat dan mitra binaan untuk terus belajar dan berbagi pengalaman. Menurutnya, semangat belajar sangat penting untuk membangun kelompok yang solid dan inovatif.
“Dulu kelompok kami hanya terdiri dari segelintir orang, karena hanya sebagian yang percaya bahwa sabut kelapa yang tidak terpakai bisa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Kami belajar dari YouTube dan Google. Melalui FGD ini, kami bisa berbagi pengalaman tentang membangun kepercayaan warga sekitar dengan hasil yang sukses,” kata Rusni.
Sedangkan Ketua Kelompok Rain Water Harvesting and Urbanfarming (Rawabening), Sarwana menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat yang berawal dari kemauan untuk terus belajar dan berinovasi. Ia juga berharap diskusi tersebut dapat mendorong lebih banyak inisiatif berbasis pemberdayaan yang memberi dampak positif bagi komunitas.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat mulainya dari kemauan untuk belajar dan berinovasi. Dengan kolaborasi dan semangat pantang menyerah, potensi lokal dapat menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Sarwana.