Empat Paslon Urai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air PPU
Tangkapan layar empat paslon bupati dan wakil bupati PPU, dalam Debat Publik Kedua yang disiarkan langsung Kompas TV. (Istimewa)

Empat Paslon Urai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air PPU

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Masalah pemenuhan kebutuhan air bersih untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menjadi tantangan besar. Isu ini menjadi subtema dalam Debat Publik Kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati PPU 2024. Acara ini gelaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) PPU bekerja sama dengan Kompas TV untuk siaran langsung pada Kamis (14/11/2024).

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2022, hanya 19,35 persen warga PPU yang mendapat akses air bersih dari PDAM. Sebagian besar masyarakat bergantung pada sumur bor pompa (41,81 persen) dan sumur terlindungi (14,48 persen).

Sementara itu, 25,1 persen warga PPU masih belum mendapatkan air bersih yang memadai.

Hingga Desember 2023, PDAM mencatatkan 14.775 Sambungan Rumah (SR). Namun, kualitas air yang tersedia mengalami penurunan. Berbagai faktor menyebabkan kesulitan dalam pemenuhan air bersih, seperti pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS), perubahan iklim, dan dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Selain itu, ada juga kebutuhan air yang harus terbagi dengan kabupaten dan kota lainnya.

SOLUSI PEMENUHAN AIR BERSIH

Calon Wakil Bupati PPU dari paslon nomor urut empat, Ahmad Basir, mengungkapkan bahwa cakupan pelayanan PDAM masih belum maksimal. Oleh karena itu, paslon nomor urut empat berencana memetakan wilayah yang belum mendapat akses air bersih.

“Kami akan memetakan wilayah yang belum terjangkau, dan memaksimalkan sumber air yang ada,” jelas Ahmad Basir.

Selain itu, paslon ini juga berencana menambah jumlah Sambungan Rumah (SR), terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kami menargetkan seribu SR setiap tahun. Dalam lima tahun, ada lima ribu SR baru,” tambahnya.

MENJAGA RESAPAN AIR DAN MEMBANGUN WADUK

Calon Bupati PPU dari paslon nomor urut satu, Mudyat Noor, mengatakan mereka akan menjaga fungsi resapan air. Mereka juga akan melakukan rehabilitasi hutan yang terganggu oleh perkebunan dan pembukaan lahan.

“Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengatasi masalah air bersih,” ungkap Mudyat Noor.

Selain itu, Naspi Arsyad, bagian dari paslon nomor urut satu, mengusulkan pembangunan waduk pada Sungai Telake dan Sungai Tunan. Ini bertujuan menambah kapasitas penyimpanan air bagi PPU.

PERLU PERBAIKAN PENGATURAN

Pada sisi lain, paslon nomor urut dua,  Andi Rahahap, menilai kebutuhan air untuk PPU sudah mencukupi. Namun, pengaturan dalam distribusi yang kurang optimal.

“Jika saya terpilih jadi bupati, saya akan memastikan masalah pengaturan air bisa terselesaikan,” kata Andi Rahahap.

PESAN DARI KETUA KPU

Kepala KPU PPU, Ali Yamin Ishak, mengatakan debat ini sangat penting bagi pasangan calon dan masyarakat PPU.

“Debat ini memberi ruang bagi paslon untuk menyampaikan visi, misi, dan program unggulan mereka,” ungkap Ali Yamin Ishak.

Ia berharap masyarakat PPU bisa mendapat gambaran yang jelas mengenai calon pemimpin mereka. (bro3)