BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan berkat sektor pertaniannya. Salah satu contohnya adalah Desa Sidorejo, yang telah mengalokasikan 318 hektare (Ha) lahan pertanian produktif untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Lumbung pangan adalah wilayah yang memiliki kapasitas tinggi dalam memproduksi dan menyediakan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dalam skala lokal maupun nasional. Desa Sidorejo bercita-cita menjadi lumbung pangan utama bagi PPU, dengan fokus pada peningkatan produktivitas pertanian berbasis teknologi dan pemberdayaan petani.
Upaya ini melalui program Brigade Pangan, sebuah inisiatif inovatif dari Kementerian Pertanian yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian. Program ini melibatkan petani milenial untuk mengelola lahan secara modern dengan pendekatan teknologi dan pendampingan langsung.
Program Brigade Pangan agar setiap daerah mampu memaksimalkan potensi lahan pertanian secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kepala Desa Sidorejo, Darisugi, menjelaskan bahwa mayoritas warga desa bekerja sebagai petani, dengan sekitar 70 persen penduduk berprofesi pada sektor tersebut. Hal ini menjadikan Desa Sidorejo sebagai pilar penting dalam mendukung ketahanan pangan untuk PPU.
“Desa kami memiliki visi menjadi desa agrobisnis yang mendukung ketahanan pangan sekaligus lumbung pangan daerah,” ungkap Darisugi, Selasa (28/1/2025).
TANTANGAN WUJUDKAN LUMBUNG PANGAN
Namun, Darisugi mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu pihaknya atasi, seperti perbaikan infrastruktur dan pengadaan alat pertanian. Untuk membantu petani, Desa Sidorejo telah membentuk tim Brigade Pangan yang beranggotakan 15 orang. Tim ini bertugas mendampingi petani dalam pengelolaan lahan serta meningkatkan hasil pertanian.
“Kami masih membutuhkan peningkatan infrastruktur, seperti akses jalan, sistem irigasi, serta alat pertanian seperti mesin combine, traktor, dan pintu air. Semua ini sangat penting untuk mewujudkan target ketahanan pangan,” ujar Darisugi.
Desa Sidorejo, yang berusia 15 tahun sejak pemekaran pada 2010, terus berkomitmen memajukan sektor pertanian. Perayaan ulang tahun desa pada 8 Februari 2025 akan menjadi momen penting bagi pemerintah desa untuk mendorong pembangunan lebih signifikan.
“Kami berharap pemerintah, baik daerah maupun pusat, memberikan perhatian lebih agar Desa Sidorejo benar-benar menjadi ikon lumbung pangan PPU,” tambahnya. (bro3)