Indonesia Rancang Kilang Minyak Jumbo Sejuta Barel Per Hari
RDMP Kilang Balikpapan yang menargetkan TKDN 30 hinggga 35 persen. (Istimewa)

Indonesia Rancang Kilang Minyak Jumbo Sejuta Barel Per Hari

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Pemerintah merancang proyek pembangunan pengolahan minyak (refinery) yang lebih besar dari rencana awal. Hal tersebut untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan meningkatkan kapasitas kilang minyak jumbo.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahaladia mengatakan, langkah itu untuk percepatan hilirisasi. Sehingga pemerintah akan membangun Kilang dengan total kapasitas 1 juta barel per hari.

“Itu akan kita lakukan pada beberapa tempat, baik Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku-Papua sehingga terjadi pemerataan,” kata Bahlil, Kamis M(13/3/2025).

Ia juga menegaskan peningkatan kapasitas kilang minyak 100 persen, dari semula 500 ribu barel ke 1 juta barel per hari, merupakan hasil rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto. Rapat tersebut membahas implementasi teknis hilirisasi.

Bahlil menyampaikan bahwa hal ini demi menjaga ketahanan energi nasional dan sebagai perwujudan Asta Cita Kabinet Merah Putih. “Sekaligus menghentikan ketergantuan Indonesia kepada kilang negara lain,” ujarnya.

Salah satu pertimbangan peningkatan kapasitas kilang minyak ini yaitu adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan produksi minyak dalam negeri. Oleh karena itu, Pemerintah akan membangun terminal penyimpanan BBM (storage) dengan kapasitas yang sama dengan kilang.

“Karena kita masih impor 1 juta barel per hari,” jelas Bahlil.

GAS BATU BARA GANTIKAN LPG

Selain pembangunan pengolahan dan penyimpanan minyak, percepatan hilirisasi juga akan terjadi pada subsektor energi lain. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai olahan gas dari batu bara untuk menggantikan Liquified Petroleum Gas (LPG).

Mengenai lokasi pembangunan DME, Bahlil menyinggung Sumatera dan Kalimantan sebagai lokasi ideal pembangunan proyek tersebut. Mengingat keduanya banyak mengandung cadangan batu bara.

Baca juga: Pertamina Tera Ulang SPBU Pertashop Samarinda dan Kukar

Selanjutnya, Kementerian ESDM akan terus mendorong hilirisasi mineral mentah, seperti bauksit, nikel, dan timah.

“Satu lagi, kita akan membangun solar panel dan pasir kuarsa yang akan kita tarik menjadi bagian dari mineral kritis. Karena ini menjadi potensi keunggulan komparatif bagi bangsa kita,” terangnya.

Sebagai informasi, pembangunan kilang, terminal penyimpanan BBM dan DME merupakan bagian dari 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional. Hilirisasi tersebut mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan

“Selain untuk memperkuat ketahanan energi dan industri nasional, hilirisasi ini juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” pungkas Bahlil. (*/bro2)