BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) berupaya memenuhi kebutuhan tenaga medis untuk mendukung pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sepaku.
Meskipun pembangunan Gedung B RSUD Sepaku telah rampung, minimnya tenaga medis yang bersedia bertugas menjadi kendala dalam optimalisasi layanan kesehatan.
Kepala Dinkes PPU, Jansje Grace Makisurat menjelaskan persoalan tersebut meski fasilitas RSUD Sepaku terus berkembang.
“Gedung B sudah selesai, tapi kekurangan dokter spesialis. Tanpa tenaga medis yang memadai, kami tidak bisa memberikan pelayanan yang optimal,” ujar Grace, Jumat (14/3/2025).
Sebelumnya, pembangunan RSUD Sepaku menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). RSUD tersebut lengkap dengan fasilitas canggih seperti ruang perawatan ICU, NICU, PICU, serta kamar operasi.
Namun, meskipun fasilitas tersebut telah tersedia, layanan medis masih belum berjalan maksimal karena keterbatasan dokter spesialis dan peralatan medis yang belum lengkap.
Kekurangan dokter spesialis bidang bedah dan anestesi menjadi tantangan terbesar. Walaupun ruang operasi telah tersedia, rumah sakit masih belum dapat melakukan tindakan bedah karena ketiadaan tenaga medis yang kompeten.
“Kami sudah memiliki ruang operasi, tapi tanpa dokter bedah dan anestesi, kami belum bisa melaksanakan operasi. Ini yang sedang kami perjuangkan,” jelas Grace.
BUTUH STRATEGI KHUSUS
Sebagai rumah sakit tipe B, RSUD Sepaku seharusnya mampu menyediakan layanan medis umum, gawat darurat, spesialis dasar, serta pelayanan keperawatan dan kebidanan. Namun, hingga kini, kekurangan tenaga medis spesialis masih menjadi penghambat utama dalam mencapai standar pelayanan.
Sebagai solusi sementara, RSUD Sepaku mengandalkan tenaga kontrak dari RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB) dan RSUD Samboja. Selain itu, Pemkab PPU juga telah membuka peluang melalui formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Sayangnya, meskipun terbuka peluang, minat tenaga medis untuk mengisi posisi tersebut masih sangat rendah. Bahkan, dalam penerimaan PPPK terbaru, tidak ada tenaga medis yang mendaftar.
Untuk mengatasi masalah ini, Grace berharap Pemkab PPU dapat menemukan strategi khusus yang mampu menarik minat tenaga medis agar bersedia bekerja pada daerah tersebut.
“Kami membutuhkan trik khusus untuk menarik minat tenaga medis agar mau bertugas, mengingat tantangan besar yang kami hadapi,” tambahnya. (adv/bro3)