Kisah Sukses Haris Pracoyo dari Budi Daya Ikan Nila Mandiri
Haris Pracoyo tampak gembira saat menebarkan pakan di kolam terpal bioflok yang dirintisnya secara mandiri. (Berandapost.com)

Kisah Sukses Haris Pracoyo dari Budi Daya Ikan Nila Mandiri

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Budi daya ikan nila bisa menjadi salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan. Seperti Haris Pracoyo, warga Kelurahan Saloloang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ia berhasil mengembangkan budi daya ikan nila hitam dengan metode bioflok yang ramah lingkungan dan efisien.

Lokasi budi daya ikan miliknya bernama AT Farm. Merupakan pengembangan dari usaha lain yang ia rintis, yakni TA Terpal Bioflok.

“Namanya terinspirasi dari (inisial) anak saya,” ujar Haris kepada BerandaPost.com, Kamis (3/4/2025).

Haris memulai usaha budi daya ikan nila dengan metode bioflok secara mandiri sejak beberapa tahun lalu. Berawal dari rasa resah terhadap tingginya ketergantungan pasokan ikan nila yang berasal dari Kalimantan Selatan.

“Saya lihat kalau beli ikan air tawar itu sampai ke Kalimantan Selatan. Berapa banyak uang yang beredar dari usaha ikan nila. Inilah kenapa saya memutuskan untuk mengembangkan budi daya ikan nila di daerah ini,” ungkap Haris.

Dengan semangat untuk membangkitkan potensi lokal, Haris tidak hanya fokus pada usahanya sendiri, tetapi juga berupaya mendampingi kelompok-kelompok pembudi daya ikan lainnya. Seperti Kelompok Pembudi Daya Ikan Air Tawar (Pokdakan), yang mendapat dukungan dari Dinas Perikanan (Diskan) PPU.

Sudah berjalan selama empat tahun, usaha Haris menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satu terobosan yang berhasil ia terapkan adalah penggunaan tanaman Indigofera sebagai pakan ikan nila.

Tanaman ini, yang ia dapatkan dari Padang, kini Haris budi dayakan pada pekarangan rumahnya. Tanaman tersebut ia campurkan dengan pakan ikan lainnya untuk memberikan tambahan gizi bagi ikan nila.

“Kebetulan saya kemarin dari Padang. Sekarang saya tanam di sini,” ucap Haris sembari menunjukkan bentuk tanaman tersebut.

TANTANGAN MERAWAT AIR

Selain itu, Haris juga berbagi pengalaman tentang tantangan terbesar dalam budi daya ikan, yaitu kualitas air. Dengan menggunakan air sumur yang mengandung zat besi tinggi, ia harus memprosesnya terlebih dahulu agar layak.

“Air tanah sudah bisa saya gunakan untuk memelihara ikan. Tapi dengan biobakteri yang merombak lingkungan dalam kolam, airnya jadi lebih cocok,” jelas Haris.

Proses perawatan air menggunakan metode bioflok menjadi kunci utama keberhasilan usaha Haris.

“Kunci utama dalam bioflok adalah bakteri yang mengubah kotoran menjadi pakan. Misalnya bakteri memproses kelebihan pakan agar aman untuk konsumsi oleh ikan. Oleh karena itu, untuk menjaga agar bakteri baik tetap hidup, kita membutuhkan pasokan oksigen yang cukup,” tambahnya.

Dalam satu kolam terpal berdiameter empat meter, Haris bisa memelihara hingga seribu ekor ikan nila yang siap panen dalam waktu empat bulan.

Ikan nila hitam, yang semakin banyak peminatnya karena memiliki daging yang lebih tebal, menjadi komoditas utama dalam usaha Haris.

Biasanya, ikan nila yang mencapai berat 1 kilogram terdiri dari 4 hingga 5 ekor. Nilai jualnya sekitar Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.

TERIMA PESANAN KOLAM TERPAL

Tak hanya budi daya ikan, Haris juga memproduksi kolam terpal sebagai bagian dari usahanya. Kolam terpal berdiameter 3 meter ia hargai Rp1,8 juta. Sementara yang berdiameter empat meter seharga Rp2,4 juta. Pasar kolam terpal miliknya kini sudah merambah hingga Balikpapan.

“Banyak dari Balikpapan yang tertarik membeli kolam terpal. Mungkin karena pekarangan rumah mereka masih cukup luas. Karena biasanya kan lahan perkotaan semakin sempit,” ujar Haris.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pemilihan mesin airator yang tepat dalam budi daya ikan nila.

“Banyak teman-teman yang gagal karena mesin airator yang tidak cukup besar. Sehingga membuat bakteri bioflok tidak berkembang dengan baik,” ulasnya.

Ia berharap warga PPU juga semakin banyak yang tertarik mengembangkan budi daya ikan nila sebagai peluang ekonomi. “Kalau bisa, kita kembangkan ini bersama-sama agar perekonomian masyarakat semakin maju,” pungkasnya. (bro3)