BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tanah longsor dan robohnya rumah warga akibat cuaca ekstrem. Beberapa wilayah berisiko tinggi mengalami bencana tersebut, terutama kawasan perbukitan dan pesisir pantai.
Kepala BPBD PPU, Kuncoro, menyebutkan bahwa daerah Telemow merupakan wilayah dengan potensi longsor tertinggi secara alami. Hal ini karena kontur tanah yang curam.
“Telemow itu tingkat kemiringannya lebih dari 45 persen. Jadi, potensi terjadinya longsor jauh lebih besar daripada wilayah lain,” ujar Kuncoro. Kamis (5/6/2025).
Sementara itu, longsor juga baru-baru ini terjadi pada wilayah Sotek. Namun menurut Kuncoro, bencana tersebut karena aktivitas manusia, khususnya pembukaan lahan (land clearing) yang menyebabkan kestabilan tanah terganggu.
KAWASAN PESISIR JUGA RAWAN
Untuk meminimalisasi risiko, BPBD PPU rutin menugaskan tim pemantau yang terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Satpol PP dan Dinas Sosial. Mereka melakukan pemantauan secara berkala pada titik-titik rawan.
“Sejauh ini belum ada laporan kejadian baru, tapi kami terus lakukan pemantauan,” tambah Kuncoro.
Selain kawasan perbukitan, BPBD juga memberi perhatian khusus pada hunian wilayah pesisir, terutama rumah yang tak layak huni. Daerah seperti Pantai Lango dan Maridan telah mencatat kejadian rumah roboh lebih dari sekali dalam beberapa tahun terakhir.
“Pantai Lango kemarin ada dua sampai tiga kali rumah warga roboh. Maridan juga ada. Kebanyakan karena struktur kayu rumah sudah aus dan rapuh, jadi saat angin kencang menerpa, rumah mudah roboh,” jelasnya.
Ia mengimbau agar masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat memasuki musim penghujan atau saat cuaca ekstrem terjadi. (adv/bro3)