BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Fenomena supermoon terjadi ketika bulan berada pada fase purnama sekaligus di titik terdekatnya dengan bumi atau perige.
Posisi ini membuat bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya, serta dapat memengaruhi pasang surut air laut akibat peningkatan gaya gravitasi bulan terhadap bumi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, menjelaskan bahwa pengamatan supermoon malam ini mulai pukul 21.19 WITA untuk wilayah Kalimantan Timur.
“Fenomena ini tidak memiliki puncak tertentu. Bulan akan terlihat seperti purnama biasa, hanya kali ini ukurannya lebih besar,” kata Rasmid, Rabu (5/11/2025).
Ia menuturkan, fase purnama bertepatan dengan posisi bulan pada titik perige, yakni pada jarak sekitar 356.833 kilometer dari bumi. Kondisi ini akan berlangsung mulai pukul 06.28 WITA.
Rasmid menambahkan, kedekatan posisi bulan dengan bumi dapat memengaruhi kondisi pasang surut air laut untuk wilayah pesisir. Sehingga supermoon bisa berpotensi menimbulkan banjir rob, atau ketika air laut naik ke daratan.
“Semakin dekat jarak bulan, semakin kuat daya gravitasinya. Jadi, potensi rob bila bersamaan dengan hujan deras dan pesisir landai, potensi rob bisa terjadi,” jelasnya.
Selain itu, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal pada wilayah pesisir Balikpapan agar tetap waspada terhadap kemungkinan pasang tinggi air laut selama fenomena supermoon berlangsung. (bro2)
