BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan kado terindah bagi bangsa Indonesia melalui serangkaian catatan kinerja positif hingga Agustus 2024. Hal ini bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, melaporkan bahwa kegiatan investasi meningkat setiap tahun. Realisasi kegiatan pemboran sumur eksplorasi dan sumur pengembangan sudah melampaui capaian sebelum pandemi Covid-19.
“Sumur infill Banyu Urip mengalir, dan lifting atau salur gas pada Juli 2024 melesat di atas target APBN,” katanya dalam rilis tertulis, Sabtu (17/8/2024).
Hudi menambahkan bahwa industri hulu migas optimistis dapat meningkatkan produksi migas dengan adanya kesuksesan kinerja eksplorasi.
“Temuan eksplorasi di Geng North, Layaran, dan Tangkulo menempatkan Indonesia pada posisi teratas temuan eksplorasi di Asia Tenggara dalam dua tahun terakhir,” ungkapnya.
Upaya peningkatan produksi minyak dilaksanakan melalui produksi dari Banyu Urip Infill Clastic atau BUIC. Sumur B-13, yang merupakan sumur pertama dari proyek ini, memproduksi minyak 13.300 Barrel Oil Per Day (BOPD) mulai 9 Agustus lalu. Sumur kedua akan menyusul di kuartal IV 2024.
“Untuk gas, industri hulu migas melampaui target lifting (salur) secara harian pada 24 Juli 2024. Artinya, kemampuan produksi gas sangat besar, tinggal bagaimana komitmen di dalam negeri dari para pembeli gas dapat direalisasikan,” ulas Hudi.
Hudi melanjutkan bahwa kado ketiga industri hulu migas yaitu pembangunan teknologi digital dalam pengadaan barang dan jasa atau IOG E-Commerce, yang telah diterapkan SKK Migas. Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan apresiasi terhadap hal ini karena selaras dengan arahan pemerintah.
“Keempat, peningkatan efek multiplier melalui penandatanganan 10 GSA dengan total nilai 1,2 miliar dolar Amerika, atau setara dengan Rp18,9 triliun. Serta penandatanganan delapan Procurement Contract senilai 428 juta dolar Amerika atau setara Rp6,4 triliun, dilakukan pada saat pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit, beberapa hari lalu,” ungkapnya.
PPM MENINGKAT 127 PERSEN
Adapun kado kelima, Hudi melanjutkan, yaitu peningkatan nilai anggaran Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebesar 127 persen dari tahun lalu. PPM merupakan program pemerataan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru yang berorientasi untuk menciptakan kesejahteraan sosial.
“Kesepakatan anggaran PPM sebesar 35,38 juta dolar Amerika atau sebesar Rp530 miliar, naik sebesar 127 persen dari tahun 2023 yang sebesar 27,7 juta dolar Amerika,” urainya. Kado keenam dari industri hulu migas adalah turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon dengan meluncurkan enam inisiatif untuk pengurangan karbon.
Hudi menyebut bahwa selain program Carbon Capture and Storage (CCS), ada juga Energy Management, Zero Routine Flaring, dan lain-lain. Setiap tahun, industri hulu migas menargetkan penanaman 2 juta pohon. Sejak diluncurkannya Rencana Strategis (Renstra) IOG 4.0 pada tahun 2020, total penanaman telah mencapai 8,5 juta pohon.
“Jika dalam dua dekade terakhir hulu migas memberikan kontribusi penerimaan negara sekitar Rp5 triliun, kami yakin capaian-capaian yang ada, penemuan besar seperti Layaran-1 dan Geng North serta upaya percepatan proyek-proyek hulu migas, termasuk kembali masifnya kegiatan pengembangan sumur di lapangan Banyu Urip, akan menjadikan tahun 2024 sebagai pondasi awal bagi melesatnya kinerja hulu migas di masa mendatang,” imbuh Hudi.
Hudi optimistis bahwa peningkatan produksi gas dapat dijaga dengan baik seiring upaya percepatan produksi penemuan raksasa gas di Geng North. “Sebentar lagi persetujuan Plan of Development (POD) akan keluar, ini tentu akan mendorong produksi gas yang lebih masif yang diprioritaskan untuk dimanfaatkan di dalam negeri,” tuturnya. (*/bro3)