BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menargetkan 20 persen angkatan kerja PPU dapat terserap melalui Job Fair tahun 2024.
Kepala Disnakertrans Kabupaten PPU, Marjani, menjelaskan bahwa target tersebut sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, yang meresmikan kegiatan itu di Graha Pemuda pada Rabu (25/9/2024).
“Harapannya seperti yang disampaikan Pj, sekitar 20 persen serapan tenaga kerja lokal di Job Fair. Kegiatan ini juga terbuka bagi pencaker dari daerah lainnya,” ujar Marjani saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Disnakertrans PPU bersama Bursa Kerja Khusus menyelenggarakan Job Fair atau pameran bursa kerja Kabupaten PPU selama dua hari, yaitu 25 dan 26 September 2024.
Marjani berharap perusahaan yang terlibat dapat membuka diri dan memberikan kesempatan kepada generasi muda PPU untuk terjun ke dunia kerja.
Dengan demikian, lebih banyak pencari kerja (pencaker) memperoleh pengalaman kerja sekaligus mengasah keterampilannya di berbagai perusahaan tersebut.
Perusahaan yang terlibat dalam Job Fair tahun 2024 di Kabupaten PPU mencapai 22 perusahaan, dengan jumlah 721 lowongan pekerjaan.
“Ada berbagai perusahaan. Tentu saja secara yuridis ada perusahaan yang berpusat di Jakarta, tetapi beroperasi di sini,” kata Marjani.
Adapun syarat melamar pekerjaan dalam kegiatan ini cukup sederhana. Pencaker hanya perlu menyiapkan Kartu Kuning.
Namun, setelah mendapatkan kesempatan wawancara dan proses lanjutan dari perusahaan yang dituju, pencaker perlu menyediakan dokumen pendukung sesuai dengan harapan perusahaan tersebut.
“Kalau pencaker masih kebingungan, silakan hubungi kami. Pegawai kami akan membantu,” ucapnya.
SEKTOR KONSTRUKSI PALING DIMINATI
Marjani menjelaskan bahwa Disnakertrans PPU senantiasa memfasilitasi perusahaan, khususnya dalam membantu menyampaikan informasi awal tentang pemenuhan kebutuhan tenaga kerja lokal.
Marjani menambahkan bahwa Disnakertrans Kabupaten PPU terus meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.
Salah satunya dengan memfasilitasi tenaga kerja lokal untuk mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan (diklat).
“Yang paling banyak diminati adalah sektor konstruksi,” ungkapnya.
Marjani menyebut bahwa saat ini beberapa tenaga kerja lokal sedang menjalani diklat di Malang dan Solo.
“Kompetensi konstruksi itu ada banyak, mulai dari elektrikal, mekanikal, scaffolding, pipe fitting, dan sebagainya,” pungkasnya. (adv/bro3)