BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menunjukkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Baru-baru ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terlibat dalam nota kesepahaman (MoU) terkait penyediaan air baku. MoU tersebut dengan PT ITCI Kartika Utama (KU), bagian dari Arsari Group, dalam penyediaan air baku.
Kepala DPMPTSP PPU, Nurlaila, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi persoalan air bersih.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini karena sinergi antara pemerintah daerah dan dunia usaha. Terutama dalam sektor penyediaan air baku. Kerja sama ini juga membuka peluang untuk kerja sama lanjutan pada masa mendatang,” ujarnya pada Rabu (16/4/2025).
Dalam MoU tersebut, termaktub kesepakatan akan ada suplai air 50 liter per detik untuk PPU dari total kapasitas 200 liter per detik yang tersedia. Sisanya berpotensi untuk penjualan ke daerah lain, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan.
Bupati PPU Mudyat Noor bahkan menyampaikan langsung hal tersebut.
Menanggapi itu, Nurlaila berharap peran pemerintah dalam kerja sama ini adalah sebagai fasilitator yang membuka jalur komunikasi dan akses bagi pelaku usaha lokal, terutama perusahaan umum daerah (Perumda) yang ingin berkolaborasi dengan perusahaan besar seperti PT ITCI KU dan Arsari Group.
“Pemerintah tidak bisa langsung menjalankan bisnis air bersih, namun dapat melibatkan BUMD seperti Perumda atau PDAM. Ini adalah peluang besar bagi BUMD kita untuk masuk dan mengambil peran strategis,” jelasnya.
JADI SOLUSI JANGKA PANJANG
Nurlaila menekankan bahwa kebutuhan air baku dan air bersih masih tergolong tinggi, dan kerja sama ini dapat menjadi solusi jangka panjang.
Dengan terbukanya akses kerja sama ini, DPMPTSP berharap sektor usaha lokal, khususnya yang bergerak dalam penyediaan air bersih, dapat memanfaatkan peluang untuk memperkuat sinergi dengan pihak swasta dan pemerintah daerah.
“Kami ingin ke depan kebutuhan air bersih tidak lagi menjadi persoalan krusial. Apalagi jika ke depannya bisa memperluas suplai air ke IKN dan Balikpapan. Ini akan memberikan dampak positif secara regional,” tambah Nurlaila. (adv/bro3)