BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai mempersiapkan langkah besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Long Kali.
Proyek strategis ini menargetkan suplai air baku hingga 200 liter per detik dan mampu mengaliri sekitar 12 ribu Sambungan Rumah (SR) dalam wilayah PPU.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten PPU, Ali Musthofa, menyampaikan pentingnya pembangunan SPAM regional sebagai solusi kekurangan air baku, khususnya bagi wilayah Babulu hingga Waru.
“Kalau kita melihat kebutuhan konsumsi air baku PPU, memang masih kurang, terutama daerah seperti Babulu. Karena itu, PUPR melihat pentingnya pembangunan SPAM Regional,” ujar Ali, Selasa (29/4/2025).
Proyek ini akan memanfaatkan air baku dari Sungai Telake yang terletak secara administratif dalam wilayah Kabupaten Paser. Oleh karena itu, Pemkab PPU menjalin kerja sama dengan Kabupaten Paser dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Ketiga pihak tersebut akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 30 April 2025.
“Dalam draf MoU ada batasan kerja sama, termasuk kontribusi kedua kabupaten dan peran pemerintah provinsi,” tambah Ali.
Dari total kapasitas 200 liter per detik, proyek ini merancang pembagian masing-masing 100 liter per detik untuk Kabupaten Paser dan PPU. Namun, karena Kabupaten Paser saat ini hanya membutuhkan 50 liter per detik, PPU berpotensi memanfaatkan sisa kapasitas tersebut.
Ali menjelaskan bahwa PUPR telah merencanakan tiga titik offtaker untuk mendistribusikan air, yaitu Rintik, Gunung Makmur, Babulu Darat (tepatnya Gunung Intan), dan Labangka Barat. Semua titik tersebut berada dalam wilayah PPU.
“Offtaker kita nanti akan menyalurkan air ke daerah Gunung Mulia, Babulu Laut, hingga Api-api. Target kita 12 ribu sambungan rumah bisa terlayani,” jelasnya.
PUPR PROVINSI TANGANI INSTALASI
Dalam struktur proyek, PUPR Provinsi akan menangani pembangunan instalasi pengolahan air (WTP) dan jaringan pipa besar. Sementara itu, PUPR PPU akan membangun offtaker, tangki distribusi, hingga sambungan rumah.
Pemerintah memperkirakan pembangunan infrastruktur SPAM ini menelan biaya hingga Rp80 miliar. Estimasi tersebut belum mencakup biaya sambungan rumah yang masih dalam tahap perencanaan rinci.
PDAM akan mengelola operasional SPAM setelah proyek selesai. Saat ini, PUPR Provinsi dan PDAM tengah menyusun perjanjian kerja sama teknis (PKS) yang menjadi turunan dari MoU antarlembaga.
“Dengan pembangunan SPAM Regional, Pemkab PPU berharap kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi lebih merata dan berkelanjutan, serta membuka akses pelayanan air hingga wilayah yang selama ini masih sulit dijangkau jaringan distribusi,” imbuhnya.