BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Sebuah kapal feri bernama KMP Muchlisa tenggelam dalam perairan Teluk Balikpapan, Senin (5/5/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. Kapal tersebut membawa 18 kru dan 23 penumpang terdaftar. Insiden terjadi akibat kerusakan pada propeller atau baling-baling kapal yang memicu kebocoran serius pada lambung.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Captain Heru Susanto, menyampaikan bahwa dua Anak Buah Kapal (ABK) masih hilang dengan dugaan terjebak dalam ruang kardex.
“Menurut nakhoda, mereka sempat kembali ke kapal untuk mengambil dokumen dan memastikan seluruh penumpang telah dievakuasi,” ungkap Captain Heru. Ia bersama Kabid Keselamatan Berlayar KSOP Fourmansyah dan Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara.
BALING-BALING COPOT, KAPAL TENGGELAM
Menurut kronologi resmi, kerusakan pada propeller menyebabkan bagian komponen kapal copot dan menimbulkan kebocoran besar. Penyelaman sempat berlangsung untuk menambal, tetapi sistem pompa tidak mampu menanggulangi volume air. Sehingga kapal akhirnya miring dan tenggelam.
Baca juga: ABK Kapal Feri Muchlisa Terdeteksi, Masih Ada Dalam Kapal
“Semua penumpang berjumlah 23 orang telah selamat. Namun setelah validasi, dua nama ternyata ganda dalam manifest, sehingga jumlah penumpang kami pastikan 22 orang,” tambahnya.
PENYELAMAN LANJUT BESOK
Captain Heru juga menyebut kapal tersebut baru selesai menjalani docking pada Februari 2025 dan telah laik laut. Meski demikian, tetap akan ada investigasi secara menyeluruh.
“Penyelaman akan lanjut pada besok pukul 07.00 Wita. Saat ini kondisi malam dan cuaca tidak memungkinkan,” katanya.
Selain itu, pihaknya telah meminta agen kapal untuk menyediakan makan dan tempat tinggal sementara bagi para penumpang. Sementara kru kapal akan menjalani pemeriksaan melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh KSOP.
Baca juga: Kapal Feri Muchlisa Tenggelam, Dua ABK Hilang
Data kendaraan dalam kapal mencakup berbagai jenis, mulai dari sepeda motor Honda Scoopy dan Lexi, hingga mobil pribadi seperti Avanza, Rush, Brio, serta kendaraan niaga seperti Triton dan Hino.
“Total kerugian belum bisa kami pastikan karena masih dalam proses pendataan dan koordinasi dengan agen serta pihak asuransi,” pungkas Captain Heru. (bro3)