Desa Sukomulyo Percontohan Nasional Kampung Bebas Jentik
Kepala Penataan Kelola Layanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Ponco Waluyo. (BerandaPost.com)

Desa Sukomulyo Percontohan Nasional Kampung Bebas Jentik

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatatkan prestasi dalam bidang kesehatan masyarakat. Melalui program lintas negara fasilitasi Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, PPU terpilih sebagai salah satu dari enam kabupaten dan kota se-Indonesia yang menjadi lokasi percontohan program Kampung Bebas Jentik (KBJ).

Kepala Penataan Kelola Layanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Ponco Waluyo, menyampaikan bahwa program KBJ akan berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Terutama dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit berbasis lingkungan, khususnya demam berdarah dengue (DBD).

“Pusat yang menunjuk PPU bersama lima kabupaten dan kota lainnya. Alhamdulillah, ternyata jadi. Awalnya sempat ragu, saya kira tidak jadi. Ternyata pelaksanaannya berjalan,” ujar Ponco, Kamis (5/6/2025).

Desa Sukomulyo, Kecamatan Sepaku, sebagai lokasi percontohan. Desa ini memiliki modal sosial yang kuat untuk memulai program, termasuk komitmen dan kepedulian dari kepala desa serta partisipasi aktif warganya dalam kegiatan kebersihan lingkungan.

“Penunjukannya oleh Puskesmas. Memang secara kasus, Desa Tengin Baru sebenarnya lebih tinggi. Tapi karena dari sisi komitmen dan keterlibatan warga, Sukomulyo lebih siap. Jadi mulai dari Sukomulyo dulu,” jelas Ponco.

Sebanyak 14 kader kesehatan Desa Sukomulyo telah mendapat pelatihan secara intensif selama dua hari, mulai 26 hingga 27 Mei 2025. Mereka akan menjadi ujung tombak pelaksanaan kegiatan KBJ hingga akhir 2025. CDC yang menanggung seluruh pembiayaan operasional dan pelatihan.

“Kegiatan para kader ini akan berlangsung sepanjang tahun dengan pendanaan penuh oleh CDC. Ini tentu sangat membantu kami, karena selain meningkatkan kapasitas kader, juga memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit,” tambah Ponco.

Ia berharap, keberhasilan program pada Desa Sukomulyo bisa menjadi pemicu bagi desa-desa lainnya untuk melakukan gerakan serupa.

“Harapan kami, dari Sukomulyo bisa menyebar ke tempat-tempat lain. Ini bukan hanya program, tapi upaya membangun budaya hidup sehat secara mandiri oleh masyarakat,” pungkasnya. (adv/bro3)