BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Tohar melepas kontingen Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Mereka akan mengikuti Pekan Daerah (PEDA) XI KTNA Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2025. Prosesi pelepasan berlangsung dalam Aula Lantai III Kantor Bupati PPU, Kilometer 09, Nipah-Nipah, Selasa (17/6/2025).
Dalam sambutannya yang mewakili Bupati PPU, Tohar menekankan pentingnya semangat dan partisipasi aktif dalam ajang tiga tahunan ini.
“Kami ingin uraikan berkenaan dengan semangat keikutsertaan kita pada PEDA ke-11. Kalau kita lihat dari aspek kegiatannya, ini adalah kegiatan yang sudah melembaga dan terselenggara setiap tiga tahun. Jadi, ini adalah kegiatan terstruktur yang punya peran strategis,” ujar Tohar.
PEDA XI KTNA Kaltim 2025 akan berjalan pada Taman Budaya Sendawar, Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), 21-27 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi forum konsolidasi antarpetani dan nelayan dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. Sekaligus sebagai langkah awal menuju Pekan Nasional (PENAS) KTNA tingkat nasional.
AJANG UNJUK PRESTASI DAN INFORMASI
Tohar menyebut bahwa PEDA merupakan ruang aktualisasi bagi para pelaku usaha tani dalam arti luas, termasuk peternak dan nelayan, untuk menampilkan keunggulan komoditas yang mereka geluti.
“Ini ajang unjuk gigi. Siapa yang unggul pada perikanan, pertanian lahan atau perkebunan, silakan tampilkan keunggulannya. Ini saatnya menunjukkan capaian produktivitas mereka,” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan ini lebih dari sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wahana tukar informasi dan pengetahuan.
“Ajang ini juga menjadi media tukar-menukar pengalaman antarpetani. Mereka bisa belajar dari keunggulan daerah lain, menemukan solusi baru terhadap tantangan agribisnis yang mereka hadapi, terutama yang berkaitan dengan kondisi geografis dan media tanam,” jelas Tohar.
TAMBAH ILMU DAN JARINGAN
Tohar juga mengingatkan agar seluruh anggota kontingen menjadikan PEDA sebagai momentum pembelajaran.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk menambah referensi ilmu dan keterampilan, terutama terkait produk-produk pertanian dan sarana pendukungnya,” imbaunya.
Ia menyoroti pentingnya pemahaman terhadap perbedaan karakteristik wilayah, seperti tingkat keasaman tanah, yang menjadi faktor penting dalam pengembangan komoditas pertanian. Menurutnya, keberhasilan petani dari daerah lain bisa menjadi inspirasi untuk menerapkannya bagi PPU, tentu dengan adaptasi terhadap kondisi lokal dan sebaliknya.
Tohar turut menyampaikan pesan dari pimpinan daerah agar kontingen PPU tampil percaya diri dan menjunjung tinggi semangat kolaborasi.
“Kalau kita punya keunggulan, jangan ragu untuk berbagi. Sebaliknya, kalau ada hal baru yang bermanfaat dari daerah lain, ambil dan bawa pulang sebagai bekal untuk pengembangan pertanian dan perikanan,” katanya. (adv/bro3)