BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI melakukan kunjungan kerja ke proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe. Kunjungan pada Selasa (14/10/2025) tersebut bertujuan memperkuat koordinasi dan memastikan progres Proyek Strategis Nasional (PSN) berjalan sesuai target.
Rombongan Kemenko Perekonomian juga bersama perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Manajemen PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina (Persero) menyambut rombongan dalam Gedung New Site Office (NSO).
Kemudian pemaparan dari manajemen PT KPB mengenai perkembangan terkini proyek RDMP, menjadi awal kegiatan. Proyek kini memasuki tahap akhir menuju uji operasi dengan progres 96,67 persen pada minggu kedua Oktober 2025.
Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian RI, Gede Edy Prasetya, mengapresiasi capaian tersebut.
“Kami menyambut baik langkah-langkah KPB dalam penyelesaian RDMP Balikpapan. Proyek ini menunjukkan komitmen Pertamina terhadap ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Ia berharap proyek segera rampung dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Semoga seluruh proses berjalan lancar menuju commissioning dan peresmian, agar masyarakat segera merasakan manfaatnya,” tambah Gede.
ROMBONGAN KEMENKO LIHAT LANGSUNG PROYEK RDMP
Setelah sesi paparan, rombongan Kemenko Perekonomian dan Kementerian ESDM meninjau langsung area proyek. Mereka mengunjungi beberapa titik penting, termasuk unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang menjadi fokus utama proyek.
Unit RFCC berfungsi mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas 90 ribu barel per hari. Unit ini menghasilkan Gasoline, LPG, Light Cycle Oil (LCO), Decant Oil (DCO), dan propylene untuk bahan petrokimia.
Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah. Selain itu menurutnya, kunjungan ini memperkuat koordinasi antara KPB dan pemerintah pusat.
“Kami menjaga transparansi dan memastikan pembangunan berjalan sesuai prinsip keselamatan, kualitas, dan kepatuhan,” ucapnya.
PT KPB juga menegaskan pentingnya penerapan prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Komitmen ini menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan pembangunan demi menciptakan proyek kilang yang berkelanjutan.
Dukungan pemerintah terhadap proyek strategis di sektor energi menjadi fondasi penting ketahanan nasional. Dengan sinergi kuat antara pemerintah dan Pertamina, proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe ditargetkan memasuki tahap uji operasi pada kuartal IV 2025. (bro2)