BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan kesiapan logistik untuk menghadapi potensi bencana sepanjang tahun 2025. Totalnya mencapai sekitar 17 ribu paket logistik kebencanaan.
Jumlah tersebut merupakan penyesuaian dari rata-rata kejadian bencana pada tahun-tahun sebelumnya. Penyediaan logistik ini menjadi bagian dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal bagi masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyatakan dukungan pemerintah provinsi tetap berjalan optimal.
“Pemenuhan logistik karena merupakan bagian dari SPM yang wajib tersedia,” ujarnya, Kamis (18/12/2025).
Selain stok utama, Pemprov Kaltim juga menyiapkan buffer stock pada tingkat provinsi. Langkah ini tersebut untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi pada berbagai daerah.
Pemprov Kaltim berharap bencana besar tidak kembali terjadi seperti Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat. Penanganan bencana dalam wilayah tersebut membutuhkan logistik besar dan upaya yang tidak ringan.
“Apabila terjadi bencana berskala besar, maka stok logistik berpotensi mengalami keterbatasan,” katanya.
Namun, Pemprov Kaltim masih memiliki opsi dukungan dari pemerintah pusat. “Jika stok provinsi tidak mencukupi, kami akan meminta bantuan Kementerian Sosial,” jelasnya.
Dari sisi anggaran, pembiayaan pemenuhan SPM kebencanaan berkisar Rp6 hingga Rp7 miliar per tahun. Besaran anggaran tersebut relatif sama dari tahun sebelumnya.
“Kami tetap mengoptimalkan anggaran agar SPM kebencanaan terpenuhi sesuai standar,” pungkasnya.
