Duka Korban Kebakaran di Bulan Ramadan
Warga korban kebakaran yang berkumpul di depan kantor Kecamatan Balikpapan Kota. (BerandaPost.com)

Duka Korban Kebakaran di Bulan Ramadan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Muslihatin baru saja menyantap sahur bersama suami dan anak-anaknya. Dia ingin berpuasa di bulan Ramadan.

Saat hendak menunaikan salat subuh, Muslihatin mendengar ada suara seperti rintik hujan di atapnya. Dirinya bersama suami membuka pintu ingin memastikan.

“Kayak hujan di atap rumah, ternyata lain,” kata Muslihatin, Senin (18/3/2024).

Ya, bara api berjatuhan dari bangunan bertingkat bersebelahan dengan rumahnya. Seperti hujan, ternyata panas.

“Gak sempat ambil barang. Selamatin anak-anak aja,” ungkapnya.

Muslihatin yang asal Lamongan, Jawa Timur ini belum tahu akan tinggal dimana. Dia punya kakak tapi rumahnya pun habis dilalap api.

“Belum tahu kemana,” ungkapnua tak mampu menahan tangis.

Muslihatin menetap di RT 9 Kelurahan Klandasan Ulu sejak 2014. Ibu dari dua anak ini sehari-hari berjualan jajanan di teras rumahnya. Sedangkan suaminnya pengojek.

“Alhamdulillah, selamat semua,” ucapnya.

Puing-puing sisa kebakaran di RT 9 Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota. (BerandaPost.com)

Masih di lokasi kejadian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Usman Ali menyebut api mulai berkobar pada pukul 05.05 Wita dan hingga 6.45 Wita, api masih menyala di posisi arah pantai.

“Untuk posisi darat sudah dapat kami kuasai,” kata Usman Ali.

BPBD mengerahkan 15 unit mobil pemadam dan dibantu unit dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM) serta Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Kendaraan taktis milik Brimob Polda Kaltim juga diturunkan.

“Kami butuh suplai air, sempat terkendala dari PDAM, tapi sekarang sudah ada,” sebutnya.

Mobilisasi mobil pemadam agak tersendat karena Jalan Jenderal Sudirman padat kendaraan, baik warga yang mengantar anak sekolah maupun hendak berangkat kerja.

“Juga banyak warga yang menonton,” imbuhnya.

Belum diketahui jumlah bangunan yang terbakar meski diperkirakan lebih dari 10 rumah. Termasuk jumlah korban karena masih dilakukan pendataan.

“Masih informasi awal. Ada beberapa warga yang mencari keluarganya,” pungkas Usman Ali. (bro2)