BERANDAPOST.COM, SANGATTA – Progres pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi pada sistem interkoneksi di Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara terus dikebut.
Proyek tersebut mencakup Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Gardu Induk (GI) Talisayan-GI Maloy, GI 150kV Talisayan, dan Extension 2 Line Bay GI 150 kV Maloy menuju GI 150 kV Talisayan, yang semuanya berada di Kutai Timur.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), Raja Muda Siregar, menyampaikan bahwa pihaknya membangun ketiga proyek di Kutai Timur secara paralel.
“Progres pembangunan SUTT telah memasuki fase konstruksi, yaitu pekerjaan pondasi dan pemasangan,” kata Raja pada Sabtu (27/7/2024).
Raja menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengerjakan beberapa pondasi switchyard dan pekerjaan wiring di GI 150kV Talisayan.
Pekerjaan Extension 2 Line Bay GI 150 kV Maloy menuju GI 150 kV Talisayan akan segera dimulai karena PT. Amsak Bangun Persada telah menandatangani kontrak pada 22 Juli lalu.
“Walaupun tren positif, kami masih menghadapi hambatan dalam pengadaan tanah, terutama di area yang melintasi perusahaan,” ujar Raja.
PLN saat ini mediasi dengan perusahaan dan masyarakat lainnya untuk menyelesaikan pengadaan tanah.
Selain itu, PLN juga menunggu Izin Membangun Kabel Listrik SUTT 150 kV GI Talisayan-GI Maloy dari Dirjen Perhubungan Laut, setelah survei dan verifikasi lapangan bersama KUPP Kelas I Sangkulirang dan Disnav Kelas I Samarinda beberapa waktu lalu.
PLN mendapat pendampingan dari Kejaksaan Negeri Kutai Timur untuk proses pembangunan, mulai dari pra-konstruksi, konstruksi, hingga proses penyambungan, sehingga infrastruktur ketenagalistrikan memberikan dampak positif.
“Selain meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, pembangunan ini juga akan meningkatkan rasio elektrifikasi dan pertumbuhan pelanggan rumah tangga,” sebutnya.
Rasio elektrifikasi di Kutai Timur saat ini sebesar 84,11 persen dengan jumlah pelanggan rumah tangga sebanyak 119.991 SR. (*/bro2)