BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menandatangani kerja sama pembangunan embung dan kolam retensi untuk memperkuat ketersediaan air bagi KIPP 1B dan 1C, Kamis (27/11/2025) kemarin.
Pejabat Pembuat Komitmen Iryans Muhyono dan Sigit Marwanto meneken kontrak bersama PT Bumi Karsa, PT Adhi Karya, dan PT Nindya Karya. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyaksikan seluruh proses penandatanganan.
Kerja sama ini mempercepat pembangunan infrastruktur air sebagai fondasi kota yang aman dan tangguh. Basuki memberikan apresiasi atas langkah strategis tersebut.
Basuki menyampaikan bahwa pembangunan tetap berjalan sesuai target. “IKN terus berjalan dan akan kita selesaikan sebelum 2028,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan meliputi 24 badan air berkapasitas total 2 juta meter kubik. Kapasitas itu akan menambah 2 juta meter kubik dari 30 embung yang sudah tersedia.
Embung dan kolam retensi memiliki fungsi penting bagi konsep Zero Delta Q atau Sponge City. Infrastruktur ini juga menahan dan menyerap aliran permukaan untuk menjaga keseimbangan air.
Pembangunan tersebut mendukung konservasi air jangka panjang dan meningkatkan ketahanan iklim kawasan Nusantara. Rancangan infrastruktur ini juga untuk mengurangi risiko limpasan berlebih.
Selain itu, keberadaan badan air juga meningkatkan kualitas ruang di KIPP. Embung memperindah lanskap kota dan menambah ruang terbuka hijau yang selaras dengan konsep kota hijau.
Ruang bahkan bakal menjadi lokasi interaksi sosial, rekreasi publik, dan aktivitas komunal. Kehadirannya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Nusantara.
Embung juga menyediakan cadangan air baku sekunder untuk penyiraman taman dan kebutuhan insidental seperti pemadaman kebakaran. Kapasitasnya membantu menurunkan suhu udara di kawasan.
Dengan fungsi kendali banjir mikro dan makro, embung dan kolam retensi menjadi bagian penting dari infrastruktur dasar Nusantara. Selanjutnya, infrastruktur ini juga untuk mendukung kota yang aman, adaptif, dan berkelanjutan. (bro2)


