Kilang Minyak Balikpapan Terbesar di Indonesia Beroperasi 2025
Balikpapan akan memiliki kilang minyak terbesar di Indonesia yang siap beroperasi pada 2025. (Istimewa)

Kilang Minyak Balikpapan Terbesar di Indonesia Beroperasi 2025

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Sebagai wujud komitmen nyata Pertamina terhadap kedaulatan energi nasional, Indonesia akan memiliki kilang minyak dengan kapasitas terbesar yaitu berkapasitas 360 ribu barel per hari yang diprediksi akan siap pada tahun 2025.

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) merupakan proyek ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini.

Dimulai sejak 15 Februari 2024, sebanyak 17 unit plant dilakukan perawatan selama masa Turn Around (TA) Revamp sekaligus penyambungan dan integrasi ke unit-unit baru Proyek RDMP.

PT KPB saat ini tengah bersiap melakukan tahapan penyalaan (start up) unit revamping Kilang Balikpapan yang akan menjadi kilang minyak terbesar di tanah air. Proses integrasi sendiri telah memasuki tahap akhir dengan diselesaikannya pekerjaan-pekerjaan mekanikal yang melibatkan ± 6300 pekerja khusus TA.

Sebanyak 2.898 titik penyambungan (tie in) berhasil diselesaikan selama fase revamp ini dengan total panjang pengelasan pipa dan mekanikal sepanjang 58.742 dia inci atau hampir setara dengan empat putaran lintasan lari.

Selain itu, juga dilakukan penyambungan kabel-kabel elektrikal dan instrumen dengan panjang total 152.422m atau setara dengan jarak perjalanan Balikpapan-Tenggarong.

Dimulai pada Rabu (24/04) dengan melakukan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Direktur Proyek Infrastruktur Kilang Pertamina Internasional (KPI) Kadek Ambara Jaya beserta jajaran Direksi dan Manajemen PT KPB.

Dalam sambutannya Kadek menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kinerja dan kerja keras seluruh tim dan Perwira Pertamina Group yang berdedikasi untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu.

“Saya sangat mengapresiasi para pekerja yang tetap bekerja di saat libur lebaran karena ini merupakan kontribusi kita dalam memperkuat ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk menekan impor yang terus meningkat,” ujarnya dalam sambutan.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi PT KPB Arafat Bayu Nugroho menyampaikan jika pada tahun ini, ada dua tonggak pencapaian besar mega proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe yang diharapkan rampung tepat waktu.

Kedua milestone tersebut diantaranya, peningkatan kapasitas produksi kilang atau revamping, dan penyelesaian pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk bernilai tinggi di Kilang Pertamina Balikpapan.

“Kita sudah memasuki tahap akhir dari kegiatan TA Revamp. Dimana dalam beberapa hari kedepan ada unit-unit yang sudah mulai beroperasi,” kata Arafat Bayu.

Dirinya juga mengingatkan agar tetap mengedapankan stardar kesehatan keselamatan kerja.

“Kilang-kilang sudah mulai kita hidupkan kembali. Artinya butuh kepedulian kita semua bahwa level bahayanya sudah semakin meningkat,” ujar Bayu

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia turut meninjau langsung kesiapan penyalaan (start up) unit revamping dengan melakukan Management Walk Through (MWT).

Didik menekankan bahwa penerapan keselamatan kerja menjadi yang utama dengan menerapkan prinsip HSSE Golden Rules yaitu Patuh, Intervensi dan Peduli menjadi kunci dari keselamatan dan keberhasilan pekerjaan.

“Keselamatan pekerja adalah yang paling utama, apa yang kita lakukan jangan ada dampak terhadap lingkungan, dan apa yang kita lakukan tidak mengganggu masyarakat umum, sehingga kita jaga tetap kondusif,” ujarnya pada kesempatan itu. (*/bro2)