BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Puluhan nelayan bergerak bersama membersihkan sampah di Pantai Le Batakan Club. Bermodalkan karung bekas, mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah plastik dan residu atau sampah kayu.
Program kolaborasi antara PT Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, dan Bank Sampah Kota Hijau ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut.
Kepala TJSL Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, Robby Chandra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kepedulian terhadap lingkungan terutama di sekitar pantai.
“Jadi sejalan dengan penerapan ESG (Enviromental, Social and Government) kami yang sudah diberlakukan sejak awal tahun,” kata Robby Chandra di Pantai Le Batakan Club, Sabtu (1/6/2024) pagi.
Aksi bersih-bersih pantai ini melibatkan enam kelompok nelayan dengan total anggota mencapai 80 orang. Mereka sebelumnya juga diberikan arahan untuk memilih antara sampah plastik dengan residu.
“Kami juga mengajarkan mereka memilah sampah menjadi emas yang nantinya bisa menjadi nasabah Pegadaian, khususnya di produk tabungan emas,” ungkapnya.
Pegadaian turut menghadirkan Bank Sampah Kota Hijau yang merupakan mitra binaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Bank Sampah Kota Hijau selama ini aktif melakukan sosialisasi untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat sampah.
“Hasil tabungan emas per tahun dari bank sampah sudah di angka 120 gram pada 2023. Hasil dari sampah yang sudah dipilah menjadi emas. Itu baru dari Bank Sampah Kota Hijau saja, belum dari unit-unit yang lain,” sebutnya.
Direktur Bank Sampah Kota Hijau, Abdul Rahman menambahkan, pihaknya telah mengikuti program Pegadaian Peduli sejak 2019 lalu dan aksi bersih pantai kali ini untuk memberikan pemahaman sekaligus mengajak nelayan agar mau berinvestasi emas dari sampah yang telah dikumpulkan.
“Setiap Rp25 ribu dari sampah, langsung bisa dikonversi menjadi emas. Setiap mereka bawa sampah, langsung diakumulasikan,” ungkap Abdul Rahman.
Dirinya pun mengajak nelayan masyarakat lainnya agar tak sekadar peduli terhadap kebersihan laut dan pesisir. Tetapi mau untuk membuka tabungan emas lewat Pegadaian.
“Ayo ikut investasi dengan mudah. Cukup dengan sampah plastik yang mereka dapatkan di laut, mereka bisa punya investasi dan laut juga bersih. Ada sudah yang mendapat sampai Rp100 ribu satu orang. Harga per kilogram Rp2000,” ajaknya.
Sementara itu, Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir di BPSPL Pontianak, Hetty Prianti Effendi menyebut Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengurangi sampah di laut serta pesisir.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan untuk keberlangsungan biota laut. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia peringkat kelima penyumbang sampah di laut. 80 persen sampah yang ada di dunia itu, 20 persennya adalah sampah laut,” imbuh Hetty.
KKP melalui Perpres 38 Tahun 2018 sebagai Pokja Ketiga penanggulangan sampah pesisir dan laut.CSampah yang bernilai ekonomis seperti botol dan gelas plastik ditabungkan ke bank sampah.
“Makanya perlu bersama-sama mengurangi sampah di laut dan pesisir,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, PT Pegadaian Kanwil IV Balikpapan dalam aksi bersih-bersih pantai turut memfasilitasi berupa waste station, timbangan serta karung. Nelayan yang ikut serta diberikan bantuan berupa paket sembako. (bro2)