Dua Kapal Pinisi Sambut Tamu IKN, Ada Tarifnya!
Kapal pinisi yang akan membawa para tamu IKN untuk berwisata menyusuri Teluk Balikpapan. (Istimewa)

Dua Kapal Pinisi Sambut Tamu IKN, Ada Tarifnya!

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Dua kapal pinisi datang ke Teluk Balikpapan untuk berfungsi sebagai sarana transportasi menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dan untuk eksplorasi wisata.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menyampaikan bahwa persiapan untuk menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI di IKN terus dilakukan.

“Kami menyiapkan kapal pinisi,” ujar Ratih Kusuma pada Selasa (6/8/2024).

Disporapar mengadakan rapat bersama Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan untuk membahas kesiapan kapal pinisi. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta pihak ketiga yang mengoperasikan kapal tradisional tersebut.

“Kami telah menyepakati rute dan dermaga yang akan dilalui,” ungkapnya.

Rute pelayaran yang disepakati akan dimulai dari dermaga Pelabuhan Semayang, menyusuri Teluk Balikpapan, dan melewati Jembatan Pulau Balang menuju Pelabuhan ITCI di Kabupaten Penajam Paser Utara. Penumpang kapal pinisi akan memiliki kesempatan untuk menikmati pemandangan destinasi wisata hutan mangrove yang merupakan habitat bekantan.

“Penumpang juga bisa melihat ikan pesut jika memungkinkan,” tambahnya.

DESTINASI DAN TARIF BERLAYAR

Selain wisata susur Teluk Balikpapan, para penumpang akan disuguhi hiburan berupa tarian, aneka kuliner, hingga pertunjukan musik. Kami mendengar bahwa dua kapal pinisi siap dioperasikan, dan Disporapar kini menunggu informasi lanjutan dari KSOP.

“Kami sudah diajak untuk melihat kapal pinisi secara langsung,” ungkapnya.

Jasa pelayanan dan pelayaran kapal pinisi dikenakan tarif Rp250 ribu per orang per trip.

Untuk diketahui, para pelaut dari Suku Bugis, Konjo, dan Mandar di Sulawesi Selatan menggunakan Kapal Pinisi sebagai kapal tradisional. Teknik perkapalan tradisional tercermin dalam Pinisi, dan masyarakat maritim di Sulawesi Selatan menjadikannya bagian dari adat istiadat mereka. (bro2)