Kadinkes PPU Dorong Peningkatan Jumlah Tenaga Kesehatan
Kepala Dinkes PPU, Jansje Grace Makisurat. (BerandaPost.com)

Kadinkes PPU Dorong Peningkatan Jumlah Tenaga Kesehatan

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jansje Grace Makisurat, berharap Tenaga Lepas Harian (THL) di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan segera meningkat statusnya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Grace mengatakan, “Setidaknya yang sudah THL terangkat menjadi PPPK. Jadi sudah tidak ada beban daerah untuk membiayai THL,” saat ditemui saat kunjungan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Istri Wakil Presiden (Wapres) Wury Ma’ruf Amin bersama ibu-ibu menteri Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Bersatu (OASE IKN) di Desa Tengin Baru, Kamis (12/9/2024).

Dengan pengangkatan tersebut, anggaran upah para Tenaga Kesehatan (Nakes) setingkat PPPK langsung dianggarkan oleh pemerintah pusat.

MASIH BUTUH DOKTER

Grace menilai perkembangan dunia kesehatan di PPU masih membutuhkan tenaga dokter.

Dia menjelaskan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas yang cukup besar membutuhkan minimal empat orang dokter.

“Kalau UPT Puskesmas lebih kecil, biasanya di daerah pelosok, mungkin membutuhkan dua dokter. Saat ini rata-rata satu dokter,” ungkapnya.

Kebutuhan dokter juga terkait dengan jadwal operasional dan pelayanan dokter.

Apabila dokter di suatu fasilitas kesehatan sedang cuti atau mengikuti kegiatan di luar daerah, maka tidak ada dokter pengganti.

“Kalau lagi Dinas Luar (DL) atau mau meningkatkan kompetensi, ikut seminar atau simposium maka tidak ada penggantinya,” ulasnya.

Begitu juga bila dokter diharuskan melaksanakan pelayanan Puskesmas keliling, maka tidak ada dokter yang siaga di Puskesmas tersebut.

“Itu kadang kurang diperhitungkan. Tetap harus ada yang standby di Puskesmas,” ucapnya.

Grace menyebut keberadaan Puskesmas dalam suatu wilayah melakukan upaya preventif dan promotif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang terbaik.

Untuk mencapai derajat kesehatan yang berkualitas, upaya kesehatan ini berfokus pada masyarakat luas.

“Jadi bukan menunggu orang sakit. Kita mengupayakan jangan sampai orang sakit,” imbuhnya. (adv/bro3)