Lab Kontruksi PUPR Bakal Dilengkapi Mesin Uji Tarik Besi
Sekretaris PUPR PPU, Ali Musthofa. (BerandaPost.com)

Lab Kontruksi PUPR Bakal Dilengkapi Mesin Uji Tarik Besi

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Uji Mutu Konstruksi baru saja mendapatkan akreditasi ISO dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Dengan demikian, laboratorium ini siap mendukung proyek-proyek konstruksi dengan standar yang lebih tinggi.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Ali Musthofa, menjelaskan bahwa akreditasi ini memacu pihaknya untuk segera melengkapi berbagai kebutuhan peralatan lainnya, termasuk Mesin Uji Tarik Besi. Oleh karena itu, langkah ini menjadi penting untuk meningkatkan kualitas uji mutu konstruksi.

“Ke depan, kita harus lebih baik. Ini menjadi rujukan untuk uji mutu konstruksi, seperti Tanah Grogot, Kabupaten Paser, serta wilayah Balikpapan. Karena laboratorium kita sudah memenuhi standar ISO, kita dapat memenuhi kebutuhan proyek-proyek Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Ali Musthofa.

Ia menyampaikan pernyataan ini setelah mendampingi kunjungan Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, H Tohar, bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) PPU, Nicko Herlambang ke UPT Laboratorium Uji Mutu Konstruksi PUPR pada Kamis (31/10/2024).

Kunjungan tersebut berfungsi sebagai bentuk apresiasi Pemkab PPU kepada PUPR atas akreditasi ISO KAN/IEC 17025-2017 untuk UPT Laboratorium Uji Mutu Konstruksi PUPR pada 24 September 2024. Dengan demikian, pengakuan ini memberikan dorongan tambahan bagi laboratorium untuk terus berkembang.

Ali Musthofa melanjutkan bahwa kini hampir semua proyek IKN, termasuk pembangunan infrastruktur Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) IKN, memanfaatkan fasilitas UPT Laboratorium milik PUPR.

“Pengujian materialnya, termasuk tanah, agregat, besi, dan beton,” jelasnya.

Ia juga menerangkan bahwa hingga saat ini, selain UPT Laboratorium Uji Mutu Konstruksi PUPR, belum ada laboratorium lain yang mendapatkan akreditasi ISO untuk wilayah tersebut.

“Kaltim sendiri, laboratorium yang ada terbatas. Misalnya, hanya ada Sucofindo. Jadi, kita tidak kalah bersaing dengan Sucofindo karena kita juga sudah memiliki ISO,” ucapnya dengan tegas.

LENGKAPI FASILITAS

Dalam kesempatan itu, Ali Musthofa juga menjelaskan rencana PUPR untuk melengkapi fasilitas pendukung. Rencana tersebut mencakup pengadaan mesin tarik besi atau alat uji tarik, yang berfungsi untuk menguji sifat-sifat mekanik material, seperti besi, baja, dan lainnya. Dengan demikian, fasilitas ini akan semakin mendukung kualitas laboratorium.

Mesin ini bekerja dengan menerapkan beban secara bertahap pada sampel material dan mengukur responsnya. Oleh karena itu, mesin tarik besi memiliki banyak kegunaan mulai dari mengevaluasi sifat-sifat mekanik material, mengukur kekuatan tarik maksimum, batas elastisitas, modulus elastisitas, dan elongasi sebelum patah. Dengan menggunakan alat ini, laboratorium dapat memastikan kualitas produksi, mengevaluasi kepatuhan terhadap standar teknis, dan mengidentifikasi potensi kegagalan dalam komponen atau struktur.

“Mesin tarik besi, kita persiapkan tahun 2025. Kita akan mencoba untuk menganggarkan. Sementara ini, kita masih belum mengajukan,” urainya.

Ali Musthofa menyebutkan bahwa laboratorium tersebut harus memiliki fasilitas yang lengkap karena dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, fasilitas ini juga untuk pengajuan proyek pada wilayah Penajam.

“Jadi, tidak perlu ke Surabaya, Balikpapan, atau Jakarta,” katanya.

Ia menerangkan bahwa estimasi anggaran untuk pengadaan mesin tarik besi memang cukup mahal, lebih dari Rp5 miliar. “Karena spesifikasinya khusus dan membutuhkan tempat peralatan reparasi yang memadai. Namun, ukuran laboratorium kita sangat cukup. Tempat kita sudah ada, tinggal melengkapi,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa PUPR sudah menyiapkan tenaga teknis. “Teman-teman juga sudah siap, tinggal ditindaklanjuti,” pungkasnya. (adv/bro3)