Mahyudin Perjuangkan Warga Sesumpu, Alsintan hingga Jalan
Suasana reses Mahyudin di RT 04, Sesumpu. Warga tampak antusias menemui wakil rakyatnya. (Istimewa)

Mahyudin Perjuangkan Warga Sesumpu, Alsintan hingga Jalan

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Sektor pertanian, akses jalan, dan pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi prioritas bagi warga Sesumpu, Kecamatan Penajam. Tiga isu tersebut menjadi pembahasan dalam serap aspirasi atau reses yang digelar oleh Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mahyudin, pada Minggu (23/2/2025) di RT 04, Kelurahan Sesumpu.

“Banyak warga berprofesi sebagai petani dan berharap adanya pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), seperti motor tiga roda, hand traktor, dan pengering padi. Itu semua sangat mereka butuhkan untuk meningkatkan hasil pertanian,” ujar Mahyudin, Senin (3/3/2025).

Mahyudin, yang merupakan politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD PPU, menyatakan bahwa warga juga mengusulkan perbaikan fasilitas umum, seperti posyandu dan musala, yang sudah sangat membutuhkan perhatian. Namun, ia menegaskan bahwa yang paling mendesak adalah perbaikan jalan yang menghubungkan Sesumpu dengan wilayah lain.

JALAN POROS RUSAK PARAH

Mahyudin menjelaskan bahwa jalan poros Sesumpu dalam kondisi rusak parah. “Jalan ini sangat penting, karena menjadi akses utama bagi warga Sesumpu. Kami harap segera mendapatkan perbaikan,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa perbaikan jalan tersebut sudah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp29 miliar dalam APBD 2025. Namun, ia juga menyebutkan kemungkinan adanya efisiensi anggaran yang bisa mempengaruhi volume pekerjaan.

“Saya harap efisiensi anggaran ini tidak mengurangi kualitas pekerjaan. Kalau perlu, biarlah pengurangan itu hanya 50 persen atau 25 persen saja, jangan sampai semua anggaran terpotong,” tegas Mahyudin.

Perbaikan akses jalan ini memang sudah menjadi perencanaan dalam APBD 2025, dengan anggaran sebesar Rp29 miliar. “Tetapi ada kemungkinan efisiensi anggaran yang akan mempengaruhi volume pekerjaan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar perbaikan jalan bisa secepatnya,” ulasnya.

Meski demikian, Mahyudin menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh mengorbankan kualitas proyek. “Kami berharap, jika ada pengurangan anggaran, itu hanya akan memengaruhi sebagian kecil dari total anggaran. Kami ingin memastikan bahwa jalan ini mendapat perbaikan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan yang ada,” tambahnya.

AIR BERSIH JADI TANTANGAN

Selain itu, masalah lain yang menjadi pembahasan dalam reses adalah kesulitan warga dalam mendapatkan pasokan air bersih. Masyarakat mengungkapkan bahwa mereka sering kesulitan memperoleh air bersih yang layak konsumsi, terutama ketika musim kemarau tiba. Sebagian besar warga masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air utama mereka.

“Air bersih itu memang jadi masalah utama. Kami sudah berusaha untuk mengebor, tapi hasilnya tidak memadai. Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari, kami masih sangat bergantung pada air hujan,” kata Mahyudin.

Ia menyadari bahwa masalah ini sudah berlangsung cukup lama dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah.

“Ini memang menjadi salah satu fokus saya. Kami akan terus memperjuangkan agar warga Sesumpu mendapatkan akses air bersih yang memadai. Salah satunya, kami akan mendorong pemerintah untuk melakukan pengeboran air yang lebih efektif dan memastikan ketersediaan air bersih untuk setiap rumah tangga,” pungkas Mahyudin. (bro3)