Pemkot Balikpapan Sidak Pasar, Respons Keluhan Pedagang
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo berdialog dengan pedagang daging sapi di Pasar Klandasan. (BerandaPost.com)

Pemkot Balikpapan Sidak Pasar, Respons Keluhan Pedagang

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan peninjauan harga bahan pangan ke pasar tradisional. Lokasi pertama yang menjadi tujuan adalah Pasar Klandasan.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo memimpin rombongan. Ia juga bersama Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Muhaimin, Kepala Dinas Perdagangan Haemusri Umar, dan beberapa pejabat Pemkot lainnya.

Saat mendatangi los pasar basah, Bagus Susetyo sempat mendengarkan keluhan pedagang ayam potong. Pedagang tersebut mengeluhkan terkait keberadaan pasar dadakan yang lokasinya dekat dengan pemukiman warga.

Pasalnya, keberadaan pasar dadakan tersebut membuat omzetnya menjadi berkurang. Terlebih harga yang ditawarkan hampir sama dengan harga pada umumnya dalam pasar.

“Biasanya saya dapat omzet bisa lebih dari Rp300 ribu sampai Rp500 ribu. Sekarang paling Rp250 ribu sehari, bisa juga kurang,” kata salah seorang pedagang ayam potong.

Sehingga ia meminta Pemkot Balikpapan untuk melakukan penertiban. Mengingat lokasi pasar dadakan maupun kios bahan pangan yang kian menjamur.

“Ada itu Pak, seperti di Prapatan, Jalan Beller, juga Kampung Timur. Tolonglah ada penertiban,” pintanya kepada Wakil Wali Kota Balikpapan.

TANGGAPAN BAGUS SUSETYO

Menanggapi hal tersebut, Bagus Susetyo menyampaikan bahwa kondisi itu merupakan mekanisme pasar. Menurutnya, pedagang pada pasar dadakan maupun kios bahan pangan melihat akan lebih menguntungkan jika mereka berjualan dekat dengan permukiman.

“Ya, mungkin mereka melihatnya seperti itu kalau berjualannya dekat dengan konsumen,” ujarnya.

Selain itu, Bagus berpendapat keberadaan pasar dadakan merupakan fenomena yang terjadi sejak masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Kala itu, terjadi pembatasan interaksi untuk mengurangi penyebaran Coronavirus Disease.

“Kan saat itu semua tidak boleh interaksi, makanya mereka menjual dekat rumah penduduk,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Pemkot Balikpapan belum ada rencana untuk melakukan penertiban. Hanya sekadar mengingatkan agar pedagang yang berjualan dekat permukiman tidak mengganggu ketertiban umum.

“Belum ada untuk mengatur. Yang penting tidak mengganggu ketertiban umum. Kalau mengganggu, baru kami atasi itu,” tegasnya.

PANTAU HARGA KOMODITAS

Selain itu, Bagus Susetyo juga memantau pergerakan harga komoditas bahan pangan menjelang Idulfitri. Ia menyebut telah terjadi kenaikan kendati beberapa bahan pangan masih stabil.

“Harganya sedikit naik. Tapi saya melihat untuk daging sapi, daging ayam, sayuran masih stabil,” sebutnya.

Turunnya jajaran Pemkot Balikpapan ke pasar tradisional, lanjut Bagus, sebagai upaya mengendalikan harga kebutuhan pangan masyarakat. Termasuk memastikan pasokan juga tersedia hingga perayaan Idulfitri atau Lebaran nanti.

“Ini yang kita kendalikan. Jangan sampai terjadi lonjakan harga, dan ketersediaan stoknya terkendala. Ternyata persediaan masih cukup,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Cabai Kian Mahal Jelang Idulfitri, Pasokan Berkurang

Bagus bersama rombongan juga mendatangi Kios Penyeimbang yang berfungsi sebagai pengendali harga. Terutama untuk komoditas seperti beras, gula, minyak goreng dan telur.

“Kios Penyeimbang itu kan supaya harga masih terkendali. Maksimal pedagang menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelasnya.

Ia kemudian meminta pengelola Kios Penyeimbang agar mencantumkan harga komoditas. Tujuannya agar masyarakat atau konsumen mengetahui komoditas bahan pokok.

“Memang saya minta juga untuk mencantumkan harga. Terkadang kan konsumen kalau tidak langganan, tidak mau belanja ke tempat lain, karena mereka takut harganya lebih mahal. Makanya saya minta Kios Penyeimbang mencantumkan harga,” pungkasnya sebelum menuju Pasar Pandansari. (bro2)