PUPR Imbau Warga Bukit Subur Tak Bangun Rumah Dekat Sungai
Bantaran sungai di Desa Bukit Subur sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan lahan pemukiman. (Istimewa)

PUPR Imbau Warga Bukit Subur Tak Bangun Rumah Dekat Sungai

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Desa Bukit Subur, Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menjadi kawasan rawan banjir. akibat luapan Sungai Riko. Pasalnya, air sungai kerap meluap ketika hujan dengan intensitas deras mengguyur, terlebih dengan durasi yang lama.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU mengingatkan masyarakat agar lebih bijak saat membangun permukiman. Terutama ketika membangun hunian dekat dengan aliran sungai.

Sekretaris Dinas PUPR PPU, Ali Musthofa, menegaskan bahwa pembangunan rumah yang terlalu dekat dengan bantaran sungai menjadi salah satu penyebab utama kerawanan banjir.

Ia menjelaskan bahwa idealnya permukiman memiliki jarak ketinggian antara 6 hingga 8 meter dari permukaan air sungai.

“Ke depan jangan begitu lagi. Kita harus mempertimbangkan elevasi antara rumah dan permukaan air sungai,” ujar Ali saat, Jumat (25/4/2025).

Ali juga mengungkapkan keprihatinan terhadap warga yang mulai kembali meminati lahan kosong pada daerah rawan banjir. Warga mendirikan bangunan tanpa memperhitungkan risikonya.

“Saya lihat masih ada tanah kosong sekitar sana, dan orang-orang mulai mau membangun lagi. Ini tanah siapa? Ya jangan sembarangan membangun. Harus ada penataan,” tegasnya.

MASIH STATUS WASPADA BANJIR

Ali mengajak semua elemen masyarakat, termasuk kepala desa, untuk bersinergi dalam menata kawasan permukiman dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang masih berlangsung.

“Kami imbau kepada masyarakat dan juga saya sampaikan kepada Kepala Desa Bukit Subur Asep, agar bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana. Jangan sampai banjir datang lagi dan kita mengulangi kesalahan yang sama,” katanya.

Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Timur masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat dengan petir yang menyertai selama 20 hari ke depan.

Sehingga, Pemkab PPU berharap masyarakat mendukung upaya penataan ruang sekaligus ikut menjaga keselamatan lingkungan, khususnya terhadap wilayah dengan risiko bencana tinggi.

“Kami masih dalam status waspada. Kalau pembangunan tidak ada penataan dan masyarakat tidak siap, ya kita akan terus-menerus menghadapi masalah yang sama,” pungkas Ali Musthofa. (adv/bro3)